2019, Bekraf Optimalkan Pasar Lokal Sembari Genjot Ekspor

Dini Hariyanti
14 Desember 2018, 17:32
Paviliun Indonesia di Annual Meeting IMF-WB 2018
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
Indonesia Paviliun adalah bentuk sinergi BUMN yang juga didukung oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian ESDM, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Keuangan.

Bisnis di bidang ekonomi kreatif dihadapkan kepada dua sisi, yakni memperbesar pangsa pasar di kancah global serta memaksimalkan penyerapan oleh konsumen domestik. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengaku fokus mengoptimalkan pasar lokal terlebih dulu.

"Ini supaya semakin banyak produk subtitusi impor dari pelaku kreatif kita. Mungkin tak langsung menaikkan ekspor tetapi bisa mengurangi impor. Yang terpenting kan aspek balance of trade," kata Kepala Bekraf Triawan Munaf kepada Katadata.co.id, Rabu (12/12).

Advertisement

Di dalam Rencana Strategis Bekraf 2015 - 2019 ditetapkan target ekspor pada tahun depan senilai US$ 21,50 miliar. Angka ini diyakini mampu tercapai bahkan bisa dilampaui mengingat pada 2016 realisasinya menyentuh kisaran US$ 19,99 miliar.

Triawan mengaku optimistis target yang dibidik untuk bidang ekonomi kreatif (ekraf) sampai dengan 2019 terpenuhi. "Pada 2019 akan lampaui semua target rencana strategis. Aktivitas bisnis di ekonomi kreatif tidak mengenal krisis, malah melesat," tuturnya.

Sejalan dengan upaya pemerintah meningkatkan kinerja ekspor sektor kreatif, negara kompetitor juga melakukan hal sama. Amerika Serikat (AS), negara tujuan utama ekspor Indonesia, juga merupakan salah satu eksportir besar di industri kreatif dunia.

Data United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) mencatat, AS merupakan eksportir terbesar kedua di bidang ekonomi kreatif setelah Tiongkok. Pada 2012, realisasi ekspor Negeri Paman Sam mencapai US$ 37,84 miliar.

Pada tahun yang sama, produk kreatif Indonesia terbanyak dijual ke AS. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir Bekraf diketahui bahwa nilai ekspor ke Negeri Paman Sam sekitar US$ 5,89 miliar pada 2012.

(Baca juga: Biaya Logistik Tinggi Hambat Ekspor Produk UKM)

Berly Martawardaya, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), berpendapat bahwa peningkatan kinerja ekspor produk kreatif dan upaya mendongkrak penyerapan konsumen lokal tidak bisa dipisahkan.

"Gunakan populasi penduduk Indonesia yang besar sebagai pasar dan skala keekonomian. Pada saat yang sama juga harus go international, setidaknya di kawasan Asia Tenggara," tuturnya kepada Katadata.co.id secara terpisah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement