Bernilai Jual Tinggi, Pebisnis Memilih Pasarkan Kriya Dekoratif

Dini Hariyanti
7 November 2018, 11:41
Kriya
Katadata / DINI HARIYANTI
Produk kriya Gulaliku tampil dalam Trade Expo Indonesia 2018, di Tangerang Selatan. Jenama furnitur dekoratif ini tak hanya menampilkan aspek fungsional tetapi juga nilainya sebagai barang koleksi.

Sifat barang yang tak hanya fungsional tetapi juga collectable menjadi konsep yang diusung sebagian pebisnis kriya. Gulaliku dan UD Ester Mandiri merupakan salah satu yang memproduksi benda kerajinan tangan dengan konsep ini.

Jenama kriya Gulaliku memilih kalendar, jam meja, pigura foto, dan kotak tempat alat tulis sebagai produk kerajinan tangan yang diyakini mewakili aspek fungsional dan collectable tersebut. Furnitur dekoratif ini tampil natural yang tampak dari bahan baku dan warnanya.

Advertisement

Pendiri Gulaliku Faisal Azmi menyatakan, furnitur dekoratif rancangannya mampu mewakili sisi fungsional dan collectable alias bersifat sebagai barang koleksi. Guna memperkuat nilai koleksinya, produk Gulaliku memilih kayu sebagai bahan baku utama.

"Contonya jam meja kami. Produk ini tidak hanya sebagai dekorasi tetapi ada nilai artistik tersendiri. Berbahan kayu dan dengan warna alami kayu. Desainnya, kami berusaha membuat yang melihatnya ikut merasakan nilai itu," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (7/11).

(Baca juga: Sebelum Membuat Rencana Bisnis Pastikan Punya Tiga Hal Ini

Gulaliku hadir sejak 2014 tetapi baru fokus memproduksi furnitur dekoratif pada 2016. Jenis kayu yang digunakan sebagai bahan baku ialah pinus, jati, dan sungkai. Penggunaan kayu buangan justru menjadi nilai tambah bagi jenama kriya ini.

Gagasan memproduksi jam meja, pigura berbentuk miniatur kamera polaroid, dan kotak kayu tempat alat tulis berangkat dari minat personal Faisal. Menurutnya, benda dekoratif ini memiliki aspek fungsional tetapi cocok pula ditampilkan sebagai barang koleksi.

Faisal mencontohkan, digitalisasi teknologi yang mendisrupsi gaya hidup masyarakat termasuk cara menikmati dokumentasi foto. Kebiasaan menikmati foto dalam lembar cetak lambat laun menjadi langka. Hal ini menginspirasi Gulaliku untuk menghadirkan produk dekoratif pigura foto polaroid.

"Saya memulai dari pengamatan diri sendiri. Saya butuh apa di rumah, di ruang kerja. Meskipun sekilas produk kami hanya barang pelengkap tetapi bisa menjadi kebutuhan primer kalau kami dapat konsep dan target pasar yang pas," tuturnya.

Saat ini rerata volume produksi Gulaliku setiap bulan mencapai 500 unit untuk masing-masing jenis produk. Harga yang ditawarkan bervariasi mulai dari Rp 100.000 sampai dengan Rp 500.000 ke atas. Omzet yang diraup, imbuh Faisal, berkisar Rp 20 juta.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement