Cermat Melihat Kekurangan, Pebisnis Kuliner Akui Butuh Bimbingan Ahli

Dini Hariyanti
26 Oktober 2018, 18:32
industri makanan dan minuman
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin
Proses produksi industri makanan dan minuman di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu (13/9/2017).

Para pelaku usaha kreatif subsektor kuliner menyatakan, bimbingan dari ahli termasuk aspek penting sebelum memutuskan untuk ekspansi bisnis. Mentoring secara intensif membantu mereka menjadi lebih sadar atas kekurangan internal.

Co-Founder Burgreens Helga Angelina mengatakan, pihaknya terlibat dalam bimbingan intensif dengan ahli yang memiliki pengalaman praktis seputar bidang usaha mereka jalankan. Cara ini membantu memperkuat pondasi bisnis Burgreens.

Advertisement

"Kami mulai mencari mentor pada saat sedang mempertimbangkan scaling up bisnis kami dengan strategi yang berbeda. Tapi dalam proses bimbingan ternyata masih ada hal-hal yang perlu diperkuat agar bisnis tidak rapuh," tuturnya di sela Ideafest 2018, Jakarta, Jumat (26/10).

Bagi Helga dan tim Burgreens, pengembangan bisnis tidak sekadar menambah gerai. Upaya memperkuat sistem kontrol dari aktivitas usaha yang berjalan termasuk bentuk scale up. Burgreens adalah jenama restoran yang menghadirkan menu makanan sehat bahkan ramah bagi vegetarian maupun vegan.

(Baca juga: Hamburger, Tampilanmu Dulu dan Kini

Selain itu, Pendiri Tahu Jeletot Taisi Rudi P. Sinurat menyatakan, bimbingan intensif bersama praktisi bisnis yang lebih berpengalaman sangat bermanfaat. "(Melalui) mentoring menjadi bisa melihat di dalam internal bisnis mungkin ada hal yang belum kuat," ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement