Makanan Halal Juga Digemari Masyarakat Nonmuslim

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Riset dan Publikasi
10 April 2021, 15:45
PENCABUTAN LARANGAN PKL BERJUALAN DI MADIUN
ANTARA FOTO/Siswowidodo/wsj.

Di gerai makanan cepat saji kaki lima pinggiran kota New York kerap tampak pemandangan menarik. Gerai berlabel The Halal Guys yang menjual makanan halal banyak diminati masyarakat. Tak sedikit yang mengantre justru bukan kalangan muslim. Mayoritas pembeli adalah warga Amerika non-Islam.

Tren industri makanan halal di dunia memang sedang meroket. Produk kuliner halal yang awalnya menyasar konsumen muslim rupanya juga digemari beragam kalangan. Bagi pelanggan nonmuslim, alasan menyukai produk halal berbeda-beda. Ada suka lantaran suka dengan cita rasanya, tetapi tak sedikit yang berminat karena meyakini pangan halal lebih berkualitas dibandingkan dengan produk reguler.

Industri makanan halal dikenal mampu memproduksi makanan yang lebih baik dari aspek etika, kesehatan, keamanan dan keramahan terhadap lingkungan. Faktor-faktor tersebut selaras dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat global yang makin peduli darimana dan bagaimana proses makanan mereka dihasilkan.

Bisa dikatakan, makanan halal kini semakin menjadi gaya hidup di kancah global. “Kesadaran adalah kunci bagi muslim dan nonmuslim. Para ahli berharap masyarakat beralih ke makanan halal mengingat banyaknya makanan yang tidak higienis dan tidak sehat,” ujar Kepala Eksekutif Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Dubai (DIEDC) Abdullah Mohammed Al Awar.

Potensi pasar produk halal global pada 2018 sebesar US$ 2,2 triliun. Nilai ini diperkirakan tumbuh menjadi US$ 3 triliun pada 2023. Meskipun pada 2020 lalu industri halal dunia anjlok hingga 8 persen akibat pandemi Covid-19, tetapi diyakini per akhir 2021 kembali pulih.

Industri produk halal tidak hanya bertumpu kepada keyakinan beragama saja. Geliatnya menyebar ke berbagai kalangan sejalan dengan kualitas produk yang dapat selaras dengan gaya hidup masyarakat, terlepas apapun agamanya.

Industri halal terbilang menggiurkan bagi para investor. Di Amerika saja, industri makanan halal bernilai lebih dari US$ 20 miliar setiap tahun. Jadi bukan tidak mungkin, dalam beberapa waktu ke depan saat Anda berkunjung ke negara sekuler sekalipun, justru pada pintu masuk restoran tergantung label ‘Halal’ pula.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...