Penuhi Permintaan Pasar, Kawasan Industri Halal Gandeng UMKM

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Riset dan Publikasi
12 April 2021, 14:26
PELABUHAN HUB INTERNASIONAL KUALA TANJUNG
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc.

Sekitar 87,17 persen dari populasi masyarakat Indonesia adalah umat Islam. Sejalan dengan ini,  kebutuhan atas produk halal terus meningkat. Guna mencukupi permintaan produk halal dari luar maupun dalam negeri, pemerintah merintis pembangunan kawasan industri halal.

Saat ini, terdapat dua kawasan industri halal yang sedang dalam proses permohonan verifikasi, yaitu Kawasan Industri Modern Cikande di Serang, Banten dan Kawasan Industri Safe N Lock di Sidoarjo, Jawa Timur.

Selain itu, ada juga empat kawasan yang tengah dalam persiapan pengembangan, yaitu Kawasan Industri Bintan Inti di Bintan, Kepulauan Riau; Kawasan Industri Batamindo di Batam, Kepulauan Riau; Kawasan Industri Surya Borneo di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah; dan Kawasan Industri Jakarta Pulogadung di Jakarta Timur, Jakarta.

Keberadaan kawasan industri halal ini diharapkan bisa mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia, misalnya industri makanan. Bahkan, peluang industri halal di kawasan khusus ini tidak hanya berdampak baik kepada industri makanan. Pasalnya, infrastruktur yang akan dibangun dapat menampung seluruh komponen industri halal, baik makanan/minuman, fashion, keuangan, hiburan dan media, farmasi, wisata, dan kosmetik.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, pemerintah terus mendorong implementasi kawasan industri halal agar berjalan menggandeng sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan pertanian. Hal ini bertujuan guna memberikan dampak sosial dan ekonomi yang lebih besar kepada masyarakat.

Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim menuturkan, dengan kolaborasi usaha besar dengan UMKM secara terintegrasi diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Kita bersyukur mengawali 2021, pertumbuhan ekonomi positif setelah negatif pada 2020 akibat pandemi,” ujarnya.

Manajer Pemasaran PT Modern Industrial Estat Wahyu Hidayatullah menjelaskan, perkembangan kawasan industri halal terbilang prospektif ke depan. “Sejumlah perusahaan sudah masuk di kawasan ini (Modern Halal Valley),” tuturnya mengutip Kontan.co.id. Dan sebagai bentuk realisasi kolaborasi dengan UMKM, Modern Halal Valley menyediakan zona UMKM sekaligus menggandeng bank syariah untuk pembiayaan UMKM di kawasan industri ini.

Kawasan Modern Halal Valley seluas 500 hektar yang dikelola Modern Industrial Estat kini memiliki fasilitas terintegrasi, termasuk aspek pelayanan proses audit dan sertifikasi produk halal. Di kawasan ini akan dibangun gedung LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Obat-obatan, Makanan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia). Selain itu, Modern Halal Valley juga menyediakan fasilitas terintegrasi hingga sarana infrastruktur pelabuhan kering (dry port) yang terkoneksi dengan jaringan kereta api ke bandara dan pelabuhan.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...