Tips Menjadi Warganet Cerdas

Image title
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
12 April 2022, 14:42
Kedewasaan sebagai warganet merupakan bentuk kecakapan dalam budaya digital.
pixabay.com/AmrThele

Tatkala memasuki era digital, seorang individu otomatis menjadi warga negara digital alias warganet. Kesadaran digital citizenship merupakan salah satu indikator kecakapan dalam budaya digital. Sejalan dengan ini, kedewasaan dalam bermedia sosial menjadi hal penting.

Mengutip modul literasi digital yang dirilis Kominfo, kedewasaan yang dimaksud salah satunya dengan meningkatkan kemampuan membangun mindful communication tanpa stereotip dan pandangan negatif. Hal ini dapat ditempuh dengan memperbaiki kemampuan literasi media.

Terkait literasi digital di Indonesia, lebih jauh dapat disimak pada grafik di bawah ini.

Data di atas menunjukkan hasil Survei Indeks Literasi Digital Indonesia yang dilaksanakan pada 4 - 24 Oktober 2021, yang mana kegiatan Literasi Digital di 514 Kab/Kota pada 34 Provinsi terus berlangsung. Metodologi pengambilan sampel survei menggunakan multistage random sampling dengan teknik home visit di area survei.

Survei terkait literasi digital nasional tersebut melibatkan 10 ribu responden yang tersebar di 34 provinsi di 514 kabupaten/kota. Responden merupakan anggota rumah tangga berusia 13 - 70 tahun dan mengakses internet dalam 3 bulan terakhir. 

Kembali ke soal warga negara digital, masyarakat perlu menyadari bahwa kita semua menjadi bagian dari negara yang majemuk, multikultural, sekaligus demokratis. Dengan begitu, penting menanamkan multikulturalisme dan pluralisme sejak dini. Apalagi, saat ini kita berhadapan dengan generasi masa kini, yaitu para digital native (warga digital). 

Kedewasaan dalam mencerna informasi dipengaruhi oleh berbagai hal yang  salah satunya oleh pendidikan karakter. Artinya, dalam hal ini tidak hanya berkaitan dengan kecerdasan kognitif seseorang, namun juga berhubungan dengan nilai-nilai diri, kondisi ekonomi, kebiasaan hidup dan lingkungan tempat tinggalnya. 

Orang yang sulit menyaring informasi mudah terpapar oleh hoaks. Hoaks atau informasi bohong dapat melunturkan penghayatan nilai-nilai Pancasila dalam diri seseorang,  Bahkan juga mengakibatkan perpecahan di dalam kelompok, golongan, suku maupun bangsa.

Lantas, apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kecakapan digital diri? Berdasarkan Modul Budaya Bermedia Digital yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan GNLD SiberKreasi, ada beberapa tips yang bisa Anda coba.

1. Berpikir Kritis

Berpikir kritis melatih kita untuk tidak sekedar berbagi (sharing). Sebelum berbagi informasi, penting untuk mempertimbangkan apakah konten yang akan kita distribusikan itu sesuai fakta, objektif, penting dan tidak menyakiti pihak lain. 

Selanjutnya, perlu dipastikan pula, apakah konten tersebut berasal dari sumber yang kredibel? Apakah konten itu komprehensif dan mencakup pandangan dari banyak perspektif? 

Jika Anda bisa memastikan itu semua, silakan share informasi tersebut. Jika tidak, ada baiknya untuk mengurungkan niat berbagi informasi. Pastikan bahwa aktivitas membagikan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya berhenti di Anda saja.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...