Tingkatkan Literasi Digital Melalui Pemerataan 5G

Sahistya Dhanesworo
Oleh Sahistya Dhanesworo - Tim Riset dan Publikasi
18 Mei 2022, 11:18
Pemerataan akses dan kualitas jaringan 5G dapat mendukung rencana pemerintah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat.
Katadata

Teknologi jaringan 5G telah masuk ke Indonesia sejak 2021. Sejauh ini terdapat dua operator seluler yang menghadirkan jaringan 5G di tanah air, yakni Telkomsel dan Indosat. Teknologi jaringan 5G pertama kali dihadirkan oleh Telkomsel pada Mei 2021, kemudian disusul oleh Indosat satu bulan setelahnya. 

Meski telah masuk ke Indonesia, keberadaan layanan 5G dinilai belum optimal baik dari segi komersialisasi, perluasan cakupan wilayah, serta peningkatan kecepatan. Pengamat telekomunikasi, Moch S. Hendrowijono, dalam pemberitaan media sempat menyebutkan, operator telekomunikasi belum mau dan belum mampu mewujudkan optimalisasi layanan 5G.

Penyebabnya adalah infrastruktur yang belum memadai serta ketersediaan frekuensi untuk menyediakan layanan sinyal 5G. Lebih lanjut, komersialisasi layanan 5G juga terkendala ketersediaan pita frekuensi.

Melansir pemberitaan sejumlah media, sejauh ini lebar pita yang dimiliki Telkomsel untuk penyediaan 5G adalah 50 MHz di frekuensi 2.300 MHz. Sementara itu, total lebar pita Indosat adalah 2 x 22,5 MHz di frekuensi 1.800 MHz, yang mana 20 MHz-nya dimanfaatkan untuk 5G. Jumlah tersebut dianggap jauh dari jumlah minimal untuk penyediaan layanan 5G dan melakukan ekspansi jaringan.

Terkait hal tersebut, Sekjen Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Muhammad Ridwan Effendi juga sempat mengutarakan, layanan 5G akan merata setelah pelelangan spektrum frekuensi 700 MHz oleh Kominfo. Hal ini karena spektrum frekuensi 700 MHz adalah spektrum yang umum digunakan untuk penyediaan layanan 5G. 

Saat ini spektrum 700 MHz banyak digunakan untuk menggelar siaran TV analog. Migrasi dari TV analog ke TV digital yang digalakkan pemerintah dianggap dapat menjadi solusi pemenuhan kebutuhan spektrum frekuensi 700 MHz untuk sinyal 5G.

Ada begitu banyak manfaat apabila optimalisasi serta pemerataan layanan 5G dapat diwujudkan. Salah satunya adalah tersedianya layanan internet yang lebih cepat dan stabil dengan latensi rendah. Hal ini tentu dapat meningkatkan produktivitas dalam kegiatan sehari-hari yang melibatkan internet.

Di sektor industri, keberadaan sinyal 5G membantu pengoperasian pesawat tanpa awak (drone) yang biasa digunakan untuk pengawasan aktivitas operasional. Sinyal 5G juga membantu pengembangan Internet of Things karena dapat memudahkan aktivitas berbagi data dan akses jarak jauh agar saling terhubung.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...