Startup Indonesia Diprediksi Dominasi Ajang Penghargaan Internasional

Dini Hariyanti
16 Januari 2019, 17:07
Tech in Asia
Arief Kamaludin|KATADATA
Para pembicara di konferensi teknologi ini antara lain dari Facebook, Google, LINE, Adyen, App Annie, Hubspot, TechStars, KPMG, Qerja, Bukalapak, 500 Startups, Mozilla, dan Golden Gate Ventures.

Selama lima tahun penyelenggaraan ASEAN Rice Bowl Startup Awards (ARBSA), mayoritas perusahaan rintis berasal dari Malaysia dan Singapura. Tapi dalam penghargaan tahun ini pada 22 Februari di Bali, Indonesia dan Thailand diprediksi akan mendominasi.

CEO New Entrepreneurship Foundation (MyNEF) Lilyana Abd. Latief mengatakan, penyelenggaraan ARBSA bertujuan memberikan apresiasi kepada para perusahaan rintis atau startup bidang teknologi di kawasan Asia Tenggara.

"Secara historis, startup asal Malaysia dan Singapura selalu utama. Tapi sepertinya tahun-tahun ini berubah, bergeser ke Indonesia dan Thailand yang menjadi negara top two," ucapnya menjawab Katadata.co.id, di Jakarta, Rabu (16/1).

ARBSA merupakan penghargaan skala regional yang diselenggarakan New Entrepreneurship Foundation. MyNEF adalah organisasi nirlaba yang fokus mengakselerasi pertumbuhan kewirausahaan pemula pada era digital. (Baca juga: Startup Kecerdasan Buatan Diprediksi Berjaya Lima Tahun Mendatang

MyNEF menargetkan bisa menggaet sedikitnya 3.000 perusahaan rintis. Kontribusi Indonesia diprediksi dominan mencapai seribu aplikasi startup. Tak hanya itu, ARBSA juga kembali menyediakan forum khusus yang mempertemukan startup dengan ratusan calon investor potensial.

Sejauh ini terdapat 3.372 alumni dari sepuluh negara anggota ASEAN. Total nilai kesepakatan investasi yang tercapai sebesar US$ 108,4 juta. MyNEF menargetkan penghargaan Rice Bowl mampu mencetak lebih banyak startup level unicorn di Asia Tenggara.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...