Pergeseran Cara Menikmati Bacaan dari Buku Fisik ke E-book

Shabrina Paramacitra
Oleh Shabrina Paramacitra - Tim Riset dan Publikasi
13 Juni 2022, 16:28
Perubahan zaman membuat budaya membaca turut berubah dari buku fisik ke e-book.
ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.

Membaca buku yang dapat digenggam secara fisik dirasa masyarakat lebih menarik, namun perubahan zaman membuat budaya membaca turut berubah ke e-book. Hal ini menjadi perhatian Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas). 

Lembaga yang genap berusia 42 tahun saat perayaan Hari Buku Nasional Selasa (17/5) lalu akan fokus kepada penguatan ekosistem digital dalam mengelola perpustakaan.

Transformasi perpustakaan yang akrab dengan dunia digital dan teknologi dinilai relevan dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando mengatakan, pengelola perpustakaan harus beradaptasi pada perubahan zaman yang begitu cepat. Untuk itu, ekosistem layanan perpustakaan yang kompleks harus lekat dengan teknologi.

“Perpustakaan sebagai sarana untuk penyediaan sumber belajar sepanjang hayat dan berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, dituntut memiliki pembangunan kapasitas, rancangan dan interaktivitas, serta perubahan pola pikir,” ujar Syarif dalam keterangan tertulis.

Transformasi perpustakaan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung aktivitas penyimpanan dan penyebarluasan informasi. Salah satu fasilitas yang telah dikembangkan dalam rangka transformasi digital tersebut adalah iPusnas. Aplikasi perpustakaan digital itu berisi koleksi-koleksi e-book yang dapat dipinjam secara gratis.

Tak mau kalah, Agustus 2021 lalu, Kementerian Kominfo juga meluncurkan aplikasi perpustakaan digital bernama Ruang Buku Kominfo. Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Mira Tayyiba menyebutnya sebagai inovasi yang progresif dan futuristik dalam jagad literasi.

Menurutnya, aktivitas literasi di era digital tidak selalu harus paralel dengan tas besar berisikan buku-buku bacaan, rak-rak besar yang dipenuhi buku-buku, maupun kebiasaan menenteng buku ke mana-mana.

“Dengan perpustakaan digital, orang tidak perlu antre di toko buku untuk membeli buku, orang tidak perlu memenuhi lorong-lorong perpustakaan untuk membaca buku,” tutur Mira. Ia berharap aplikasi Ruang Buku Kominfo yang menyediakan beragam judul e-book bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat.

E-book Semakin Digemari 

E-book tidak hanya diminati untuk dipinjam. Survei Indikator Politik Indonesia tahun 2022 menunjukkan, e-book juga menjadi pilihan ketika masyarakat berbelanja daring.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...