Riset: Digital Identity Mendesak Diterapkan Demi Bantu Performa Bisnis

Luky Maulana
29 Mei 2023, 10:56
Director of Katadata Insight Center Adek Media Roza bersama Founder startup VIDA Sati Rasuanto memencet tobol saat peluncuran Research Book VIDA 2023 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (24/5). PT Indonesian Digital Identity (VIDA) bersama
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Director of Katadata Insight Center Adek Media Roza bersama Founder startup VIDA Sati Rasuanto memencet tobol saat peluncuran Research Book VIDA 2023 di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Rabu (24/5). PT Indonesian Digital Identity (VIDA) bersama dengan Katadata Insight Center meluncurkan laporan mengenai adopsi Digital Identity oleh perusahaan penyedia layanan keuangan berbasis digital di Indonesia. Riset ini menyajikan gambaran mengenai manfaat serta peluang dan tantangan dari penerapan teknologi

Pemanfaatan Digital Identity telah terbukti memberikan manfaat bisnis yang signifikan bagi perusahaan layanan keuangan berbasis digital di Indonesia. Penilaian tersebut berdasarkan laporan terbaru dari PT Indonesia Digital Identity (VIDA) bersama dengan Katadata Insight Center (KIC). 

Kajian bertajuk Digital Identity: Solusi Percepat Akuisisi Pelanggan itu lantas menyatakan terdapat peluang bisnis yang nyata dari penerapan teknologi tersebut.

Laporan sama merekomendasikan perusahaan keuangan berbasis digital perlu segera mengadopsi Digital Identity sebagai strategi meraih kepercayaan pelanggan. Selain itu, perusahaan juga perlu menerapkan Digital Identity seiring peluang peningkatan proses bisnis internal. 

Di sisi lain, penerapan Digital Identity memberikan dampak terhadap perekonomian secara keseluruhan, mulai dari meningkatkan nilai ekonomi formal yang lebih besar, mendorong peningkatan inklusi keuangan di tingkat individu, dan membantu mewujudkan kepercayaan dalam interaksi digital. 

Menurut jajak pendapat, terdapat keinginan kuat dari perusahaan keuangan digital di Tanah Air untuk menerapkan Digital Identity. Buktinya, sebanyak 67 persen responden menyatakan implementasi teknologi ini mendesak, bahkan 21 persen responden berpendapat sangat mendesak.

Mayoritas responden mengutarakan, Digital Identity menjadi perlu karena sejumlah pertimbangan, yaitu menjaga keamanan data pribadi (32 persen), agar tidak tertinggal dari negara lain (18 persen), meningkatkan efisiensi dan akurasi usaha (18 persen), serta mempermudah sekaligus mempercepat layanan (11 persen).

“Penggunaan Digital Identity terbukti meningkatkan kepercayaan konsumen. Dengan begitu, kami merekomendasikan percepatan untuk adopsi teknologi tersebut di bidang yang lain, yakni sektor swasta, pemerintahan, UMKM, dan lain sebagainya,” kata Director of Katadata Insight Center Adek Media Roza saat peluncuran riset di Jakarta, Rabu (24/5). 

Sebanyak 58 persen responden perusahaan keuangan berbasis digital di dalam negeri mengimplementasikan teknologi Digital Identity dalam proses bisnis, menurut laporan sama. Wujudnya ialah tanda tangan digital (74 persen), verifikasi identitas berbasis biometric (62 persen), dan online onboarding (43 persen).

Sedangkan, 42 persen responden belum menerapkan teknologi Digital Identity. Mereka mengutip sejumlah alasan, di antaranya kondisi infrastruktur (27 persen), belum adanya kebutuhan mendesak dari/terkait layanan untuk konsumen (27 persen), dan kondisi finansial (20 persen).

“Sebesar 42 persen yang belum menggunakan [Digital Identity ini] menjadi peluang,” kata VP Katadata Insight Center Adek Media Roza. Secara keseluruhan, imbuhnya, responden meyakini bahwa Digital Identity menjadi penting pada masa depan.

Dukung Ekonomi Digital

Halaman:
Reporter: Luky Maulana
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...