KTT G20, Ajang Penegasan India Ubah Nama Menjadi 'Bharat'
Perdana Menteri India Narendra Modi membuka perhelatan KTT G20 pada Sabtu (9/9). Ia duduk di belakang label negara 'Bharat', bukan 'India'.
Sedangkan dalam logo KTT G20 India, kedua nama tersebut ditulis secara berbarengan. Bedanya, nama 'Bharat' ditulis dalam bahasa Hindi sementara 'India' ditulis dalam bahasa Inggris.
Dalam pidato pembukaannya pun, Modi mengucapkan nama Bharat. "Bharat menyambut para delegasi sebagai Presiden G20," kata dia Sabtu (9/9).
Jejak-jejak perubahan nama India menjadi Bharat juga terlihat dalam undangan makan malam resmi KTT G20 yang dikirim atas nama Presiden Bharat, bukan Presiden India.
Adapun pergantian nama India menjadi Bharat akan dilakukan dalam sidang khusus Parlemen India yang dijadwalkan pada 18-22 September mendatang. Pendukung utama pergantian nama ini adalah Partai Bharatiya Janata yang dipimpin oleh Modi.
Menurut partai tersebut, nama India identik dengan kolonialisme, atau sisa-sisa kolonial Inggris yang dianggap sebagai simbol perbudakan. Usulan perubahan nama tersebut mengemuka pada Juli lalu setelah partai oposisi mengumumkan pembentukan Aliansi Inklusif Pembangunan Nasional, yang disingkat menjadi INDIA.