Bank Mandiri Ajak Pebisnis Belajar Digital Marketing

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
20 November 2020, 20:22
Bank Mandiri - Digital Marketing
Katadata

Bank Mandiri berupaya mendorong kebangkitan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan mengajak mereka beradaptasi di masa pandemi.  Terutama dengan memanfaatkan platform digital sebagai outlet penjualan. “Bank Mandiri punya peran sebagai agent development atau mengembangkan UMKM, karena di masa krisis akibat impact dari pandemi, tentunya pertama kali yang kena UMKM,” kata Aquarius Rudianto Direktur Jaringan dan Retail Banking.  Aquarius berbicara dalam webinar Digital Marketing: Strategi Mendapatkan Konsumen dan Meningkatkan Penjualan, Jumat 20 November 2020.  

Aquarius mengatakan Mandiri berupaya membantu para nasabah pebisnis ini dengan menyediakan transaksi bebas biaya, hingga mendorong transaksi digital. “Chanel-chanel digital kita siapkan untuk mengkomodir kebutuhan, perkembangannya cukup drastis, kalau kita lihat sudah hampir pp1,7 miliar transaksi, kalau e-commerce kita sudah hampir 146 juta posisi Oktober” lanjut Aquarius.  Ia mengatakan pergeseran transaksi ke jalur digital ini terjadi baik di sisi penjual maupun konsumen. Aquarius berharap fitur-fitur online di mandiri bisa dimanfaakan para pebisnis, termasuk pinjaman yang bisa diajukan secara online. “Kalau mau pinjam 100 juta, di Mandiri dalam waktu maksimal 15 menit bisa sampai disburse,” kata Aquarius menjelaskan tenang program Pinjaman Tanpa Ribet atau PINTAR.

Advertisement

Tips dari Praktisi

Dalam webinar tersebut, Digital Creator Ndorokakung mengatakan Media sosial merupakan sumber informasi utama bagi warga +62, sehingga sangat bisa dimanfaatkan untuk berjualan. “Media sosial mampu memberikan data tentang perilaku konsumen, ini penting bagi brand,” tambahnya. Selain itu media sosial sangat ramah bagi pebisnis. Meski demikian perlu strategi jitu untuk memanfaatkan media sosial dalam marketing.

“Yang pertama adalah menetapkan tujuan, mau brand awareness, mau meningkatkan sales, atau mencari lead, atau apa.  Kemudan KPI-nya apa, apakah mau meningkatkan trafict ke web, apakah lead atau sales, dan seterusnya,” jelas Ndorokakung. Selanjutnya perlu menetapkan target pasar yaitu kalangan mana, usia, jenis kelamin, di perkotaan atau pedesaan, kelompok pesepeda atau pengguna mobil.  Sebab, ini akan menentunkan konten yang cocok untuk target marketnya.  Selanjutnya, karena media sosial jenisnya maka brand harus memilih sesuai dengan barang jual. “Apakah brand cocok menggunakan Tik-Tok misalnya, kita tahu Tiktok banyak digunakan anak muda, gen Z,” tambahnya.  Sedangkan untuk konten, salah satu tipsnya harus menjawab kebutuhan konsumen. “Kedua konten mudah diakses, makin mudah diakses dan mudah disebarkan akan meningkatkan engagement,” lanjutnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement