Pemulihan Ekonomi Pascapandemi Harus Fokus pada Keberlanjutan

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
24 November 2020, 17:22
SUSTAINABILITY DAY 2020
Katadata

Pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19 mengharuskan negara melakukan great reset, yang mengedepankan keberlanjutan.  Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Amalia Adininggar Wisyasari mengatakan Covid-19 memberi pelajaran bahwa  pemulihan harus dilaksanakan secara bersama dan inklusif, mengedepankan aspek sosial dan lingkungan yang selaras dengan prinsip pelaksanaan SDGs.

Great reset itu sudah akan kita mulai lakukan di tahun 2021, dengan tagline pembangunan kita adalah bagaimana kita bisa bersama-sama mempercepat pemulihan ekonomi dan sekaligus secara bersamaan melakukan reformasi sosial,” kata Amalia dalam sesi diskusi Kontribusi Lintas Sektor Wujudkan Masa Depan Indonesia yang Berkelanjutan dalam webinar Unilever dengan tema SUSTAINABILITY  DAY, Senin 23 November 2020.

Advertisement

Amalia menekankan pentingnya prinsip inklusif dan berkelanjutan sudah disadari sejak sebelum pandemi dan sudah tercantum jelas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024.

“Kami butuh dukungan dan support dari masyarakat,  maupun para pebisnis, dan industialis dan  seluruh komponen masyarakat sehingga kita bisa berkerja bersama-sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di masa depan” tambahnya.

Saat ini, kata Amalia, Indonesia tengah menerapkan strategi  menuju pertumbuhan ekonomi hijau, yang dilakukan antara lain dengan mengembangkan rencana aksi strategis nasional dan sub-nasional untuk perubahan iklim. Selanjutnya sejumlah kabupaten kota  juga menyusun strategi yang mengintegrasikan  pembangunan ekonomi dan konservasi lingkungan.  Berikutnya dilakukan perencanaan penganggaran hijau dan replikasi scaling up menuju program percontohan.

“Kita juga mempunyai beberapa pilot project dan mungkin nanti program-program percontohan ini akan di-scale up dan direplikasi ke tempat lain,” tambahnya. 

President of Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) Shinta Kamdani mengatakan pandemi telah menjadi alarm bagi semua pihak termasuk sektor swasta untuk bertransformasi yang selaras dengan SDGs.

“Jadi kami melihat ini sebagai wake up call, dan bagaimana kami sekarang bisa mengakselarsikan. Karena jelas kepentingannya untuk sustainable bisnis,” kata Shinta. 

Bagi sektor swasta, bukan lagi sebuah opsi tapi menjadi kewajiban untuk menjadi bagian dalam pembangunan berkelanjutan bersama pemerintah dan masyarakat. “Dalam RPJMN swasta dilibatkan, dalam perencanaan maupun action-nya,” kata Shinta.  Tren ini menurutnya juga terjadi secara global.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement