Sektor Energy Terbarukan Pekerjakan 100 Juta Orang di 2050

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
9 Maret 2021, 11:10
Berita_Future Energy
Katadata

JAKARTA - Energi terbarukan menjadi sektor yang penting di masa mendatang. Energi terbarukan akan menggeser sumber energi konvensional berbasis fosil yang jumlahnya terbatas dan tidak ramah lingkungan. Jika energi fosil habis, lapangan pekerjaan dari energi ini pun akan hilang.

Badan Energi Terbarukan Internasional atau The International Renewable Energy Agency (IRENA) menganalisa peluang lapangan pekerjaan dari energi terbarukan. Hal itu dilakukan untuk mendukung pengambil kebijakan untuk mengevaluasi dampak ketenagakerjaan di sektor energi terbarukan.

"Lapangan pekerjaan di sektor energi terbarukan terus berkembang di seluruh dunia mulai tahun 2012. Ketika itu IRENA pertama kali menerbitkan laporan dan tiap tahun kami kaji bagaimana perkembangannya," kata Programme Officer SEA, Country Support and Partnerships IRENA, Badariah Yosiyana dalam Webinar Future Energy Tech And Innovation Forum 2021 dengan teman The New Energy Economy: Future Jobs, Senin (8/3/2021).

Menurut Badariah yang biasa disapa dengan Yosi, di tahun 2019, sektor energi terbarukan mempekerjakan 11,5 juta orang secara langsung atau tidak langsung. Hal itu terlihat di industri solar photovoltaics, bioenergy, wind energy, solar heating/cooling cooling.

Sayangnya mayoritas pekerjaan tersebut masih dipegang kaum laki-laki. Persentase perempuan dalam angkatan kerja energi terbarukan sekitar 32 persen. Meski demikian, hal ini jauh lebih baik dibanding sektor energi secara umum di mana perempuan kontribusinya hanya 22 persen.

Selain memonitor perkembangan sektor ketenagakerjaan pada energi terbarukan setiap tahun, IRENA juga melakukan pengamatan bagaimana dampak energi transisi  ke dalam sektor ketenagakerjaan. Terkait hal ini, IRENA memiliki skenario energy transition roadmap yang tertuang dalam dua skenario, yaitu currents plans dan energy transformation.

Pada skenaio pertama, current plans berdasarkan rencana-rencana yang sudah ditetapkan pemerintah dan target atau kebijakn lain. Termasuk komitmen negara-negara-negara dalam perubahan iklim yang tertuang dalam Paris Agreement.

Skenario kedua, energy tranformation yaitu skenario lebih agresif peralihan berskala besar ke energi terbarukan. Selain itu elektrifikasi dan peningkatan efisiensi energi dalam periode hingga tahun 2050.

"Hasil analisa IRENA, sektor kelistrikan yang akan mengalami transisi paling besar ke energi terbarukan. Hal ini dimungkinkan oleh semakin fleksibelnya sistem kelistrikan. Sistem fleksibel ini akan mendukung integrasi variabel energi terbarukan yang lebih besar lagi," ujar Yosi.

Dalam skenario energy  tranformation, IRENA  memperkirakan kontribusi energi terbarukan di sektor ketenagalistrikan meningkat dari 24 persen saat ini menjadi 86 persen pada 2050.

"Transisi energi akan berdampak baik dalam sektor energi itu sendiri maupun sektor ekonomi keseluruhan. Seperti kita lihat energi sektor itu akan mempekerjakan sedikitnya 100 juta orang di tahun 2050," tutur Yosi.

Halaman:
Editor: Doddy Rosadi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...