Mantan Presiden Bank Dunia: Saatnya Investasi di Sektor Tenaga Medis

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
22 Maret 2021, 12:04
Berita_MantanBankDunia
Katadata

Namun, tidak ada jaminan apabila 70-80 persen penduduk di dunia sudah divaksinasi maka virus Covid-19 akan pergi begitu saja.

Karena itu, sekarang menjadi saat yang tepat untuk melakukan investasi di sektor tenaga medis publik agar bisa membantu mempercepat berakhirnya pandemi Covid-19. Pakar kesehatan yang juga mantan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengatakan, komunitas lokal bisa mempunyai peranan penting dalam penanganan Covid-19.

Advertisement

“Warga lokal yang dipercaya oleh komunitas di wilayah itu bisa direkrut untuk melakukan contact tracing. Mereka juga bisa diberdayakan untuk melakukan distribusi vaksin. Ini untuk mengantisipasi apabila ada warga yang masih tidak mau divaksinasi. Mereka baru mau divakisinasi apabila proses tersebut dilakukan oleh orang yang mereka percaya. Jadi warga lokal bisa dijadikan sebagai tenaga medis,” kata Kim dalam diskusi virtual DBS Asian Insight dan IDE Katadata 2021, Senin (22/3/2021).

Kim mengatakan, Bank Dunia mempunyai cash transfer program. Program ini adalah memberikan uang kepada mereka yang tidak mampu namun untuk mendapatkan uang tersebut harus bersedia menerima pelatihan.

“Ini dilakukan di Haiti dan Rwanda, mereka yang menerima uang dari cash transfer program dilatih untuk bisa melakukan contact tracing terhadap warga yang terinfeksi Covid-19. Mereka juga bisa diminta untuk melakukan distribusi vaksin. Ini juga merupakan bentuk investasi di sektor publich health work force,” ujarnya.

Menurut Kim, program transfer uang tunai ini juga bisa menjadi stimulus ekonomi di masa pandemi. Karena, uang tunai yang diberikan kepada mereka yang kurang mampu akan dipakai untuk konsumsi. Ini akan membantu perekonomian negara tersebut.

Halaman:
Editor: Doddy Rosadi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement