IDAI: Ibu yang Positif Covid-19 Tetap Bisa Memberikan ASI

Image title
Oleh Doddy Rosadi - Tim Publikasi Katadata
12 Agustus 2021, 14:16
Kemenkes
Katadata

JAKARTA - Pekan menyusui sedunia atau "world berastfeeding week" diperingati setiap minggu pertama di bulan Agustus. Direktur Gizi Masyarakat, Dr Dhian Probhoyekti MA mengatakan, pekan menyusui sedunia tahun 2021 ini mengangkat tema global "protect berastfeeding: a shared responsibility" yang diadaptasi menjadi tema nasional yaitu "Perlindungan menyusui: tanggung jawab bersama" dengan slogan "Tetap beri ASI, anak terlindungi, keluarga sejahtera".

"Tujuan peringatan pekan menyusui sedunia, pertama menyebarluaskan informasi seputar pentingnya melindungi menyusui, karena menyusui merupakan tanggung jawab bersama untuk keningkatkan kesehatan masyarakat. Kedua, melibatkan seluruh lapisan masyarakat, lintas sektor dan organisasi untuk mendukung menyusui agar mendapatkan dampak yang lebih besar. Ketiga, mendorong berbagai kegiatan sebagai dukungan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat," kata Dhian dalam webinar dengan tema 'Menyusui Saat Pandemi: Dukungan untuk Ibu, Perlindungan untuk Keluarga", Kamis (12/8/2021).

Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, drg Kartini Rustandi, M.Kes menyatakan, ASI mengandung zat-zat yang diperlukan, terlebih kolustrum.

"The Lancet Breastfeeding Series, 2016 menyatakan memberi ASI eksklusif dapat menurunkan angka kematian bayi akibat infeksi sebesar 88 persen. ASI mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Sementara untuk Ibu, menyusui menurunkan risiko Ibu dari kanker payudara dan rahim," ujar Kartini.

Kartini menambahkan, menyusui menjadi tantangan berat bagi seorang Ibu jika keluarga, lingkungan, dan tempat kerja kurang pemahaman mengenai pentingnya ASI. Tantangan lainnya adalah pandemi covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu. Bagaimana ibu menyusui khawatir menyusui bayinya karena berada di lingkungan terpapar covid-19 atau pernah terinfeksi covid-19.

Ketua Satgas ASI PP IDAI, dr. Elizabeth Yohmi, Sp.A menjelaskan upaya dukungan yang aman menyusui di masa pandemi covid-19. Ia menegaskan regulasi perlindungan hak anak untuk mendapat ASI di Indonesia, yaitu Undang-undang No.34 tahun 2009 tentang Kesehatan.

Ia mengatakan, kasus covid-19 di Indonesia sejak pertama terdeteksi pada 2 Maret 2020 hingga 12 Agustus 2021 tercatat 3.72 juta. Data IDAI menyebut, 42 persen anak yang meninggal dan 447 anak di bawah 1 tahun dalam 17 bulan terakhir meninggal akibat terpapar covid-19.

Menurut Elizabeth, Ibu dengan covid-19 dapat menyusui jika mereka menginginkannya. Caranya, ibu menyusui dengan protokol kesehatan seperti memakai masker saat menyusui dan merawat bayi, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah memegang bayi, dan membersihkan dan mendisifeksi permukaan dan benda yang sering disentuh ibu dan bayi.

"Ibu dengan covid-19 harus mendapatkan dukungan untuk menyusui dengan aman. IMD dan menyusui eksklusif membantu tumbuh kembang bayi secara optimal, melakukan IMD dengan kontak kulit dengan kulit saat ibu dan bayi dalam keadaan stabil. Jika ibu tidak kuat menyusui langsung, makan dapat memberikan asi perah dengan protokol kesehatan covid-10 saat memerah ASI," ujarnya.

Ia menambahkan, berdasarkan research letter pada 26 Maret 2020 menyebutkan dari 6 ibu yang terkonfirmasi covid-19, SARS Cov-19 tidak terdeteksi di serum/swab tenggorok bayinya. Selain itu, konsentrasi IgG meningkat pada lima bayi (IgG transmisi pasif melalui plasenta).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...