PT Vale Indonesia Boyong Empat Penghargaan dari Kementerian ESDM
Komitmen PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) dalam beroperasi dengan senantiasa menerapkan Good Mining Practices (GMP) atau praktik pertambangan yang baik lebih dari 54 tahun di area operasional kembali mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.
Kali ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) memberikan apresiasi PT Vale melalui penghargaan Good Mining Practice Award 2022. Bagi PT Vale penghargaan kaidah teknik pertambangan yang baik untuk ketiga kalinya diperoleh.
Penyerahan penghargaan atas komitmen terhadap Good Mining Practices di area operasional tambang dilakukan di Hotel Bidakara, Kamis (29/9/2022).
Pada perhelatan tersebut, PT Vale memboyong empat penghargaan GMP Award Kementerian ESDM. Penghargaan yang diraih PT Vale yakni: satu trofi Pengelolaan Lingkungan dari Kelompok Badan Usaha Pertambangan Pemegang Kontrak Karya (KK), dan tiga Aditama untuk Aspek Pengelolaan Teknik Pertambangan, Aspek Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan dan Aspek Penerapan Konservasi Mineral dan Batubara.
Deretan penghargaan tersebut diserahkan oleh Staf Khusus bidang Tata Kelola Minerba Kementerian ESDM Irwandi Arif dan para Direktur di Ditjen Minerba.
Penghargaan Good Mining Practices ini melibatkan tiga tahapan penilaian yang diikuti oleh 19 badan usaha Kontrak Karya, 54 badan usaha PKP2B, 52 perusahaan IUP PMA, 1.443 perusahaan PMDN, 18 perusahaan IUPK BUMN, dan 174 perusahaan IUJP.
Aspek penilaian antara lain; teknis pertambangan minerba, pengelolaan keselamatan, pengelolaan lingkungan hidup, penerapan konservasi, dan pengelolaan jasa pertambangan minerba.
Aditama emas diberikan kepada perusahaan yang memiliki nilai tertinggi pada masing-masing kategori. Kategori pemenang lainnya adalah Penghargaan Utama, dan Penghargaan Pratama.
Penghargaan Prestasi Penerapan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik merupakan apresiasi oleh Pemerintah kepada pelaku kegiatan pertambangan mineral dan batubara yang berhasil menerapkan kaidah teknik pertambangan yang baik.
Terdapat tiga kategori penghargaan Good Mining Practice Award 2022 dari Kementerian ESDM. Kategori tersebut yakni trofi utama untuk kategori penghargaan pengelolaan teknis pertambangan mineral dan batubara, trofi Aditama untuk kategori penghargaan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan mineral dan batubara. Serta trofi utama untuk kategori penghargaan pengelolaan konservasi mineral dan batubara.
CEO PT Vale, Febriany Eddy menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan dari pemerintah.
“Terima kasih atas penghargaan ini, tentunya semua ini terwujud atas dukungan dari karyawan, rekan usaha PT Vale, serta tentunya dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah,” ujarnya.
Dia menuturkan, jika penghargaan yang diraih semakin memacu perseroan dalam untuk terus teguh dalam menerapkan kaidah pertambangan yang baik, hal ini juga sejalan dengan nilai-nilai perseroan menghargai bumi dan masyarakat.
“Kesadaran untuk menjaga bumi adalah tanggung jawab kita semua. Bagi kami pengelolaan lingkungan yang baik bukan merupakan opsi melainkan suatu keharusan dan wujud tanggung jawab perusahaan terhadap para pemangku kepentingan serta lingkungan. Kami ada untuk meningkatkan kehidupan dan mengubah masa depan. Bersama,” tuturnya.
Bagi PT Vale upaya untuk menerapkan Good Mining Practices sudah menjadi bagian jati diri perseroan.
“Environment, social, governance (ESG) bukan mencerminkan sebuah inisiatif, tapi jati diri dan perusahaan ingin membawa kemakmuran bagi semua orang dengan tetap menerapkan Good Mining Practices sebagai hal utama,” jelasnya.
Dalam mewujudkan Good Mining Practices tersebut, perseroan telah membuat peta jalan yang sudah dilakukan sejak lama. Seperti, pada sektor lingkungan perseroan telah mengurangi beban air limpasan tambang dengan Lamella Gravity Settler (LGS), di mana teknologi ini pertama di Indonesia. Kemudian, PT Vale secara aktif menjaga kualitas air danau yang berdekatan dengan areal tambang, serta melakukan reklamasi lahan bekas tambang secara progresif dengan target 70% lahan akan direklamasi di tahun 2025.
“Lebih dari 3.7 juta pohon telah ditanam, di antaranya pohon endemik, dan kami juga memiliki program rehabilitasi diatas lahan seluas 2,5 hektar dalam bentuk fasilitas pembibitan dengan kapasitas produksi sampai 700.000 benih per tahun,” sebutnya.
Tidak sampai di situ saja, perseroan dalam membangun pabrik juga senantiasa mengedepankan hal tersebut, yakni keberadaan pabrik Sorowako sebagai pabrik nikel RKEF dengan karbon intensitas terendah di Indonesia.
Lalu, PT Vale membangun dan mengoperasikan 3 PLTA dengan kapasitas 365 MW dan berkontribusi terhadap 36% total energi yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi. Operasi 3 PLTA ini mengurangi emisi CO2 lebih dari 1 juta ton CO2eq setiap tahun.
“Kami juga membatalkan proyek konversi batubara, meskipun menjanjikan pemotongan biaya sebesar USD40 juta/tahun, demi menghindari peningkatan emisi sebesar 200 ribu ton CO2eq per tahun. Kami juga telah berkomitmen mengurangi emisi karbon sebesar 33% untuk scope 1 dan 2 pada 2030 dan net zero di 2050,” terangnya.