KPPU Temukan 34 Provinsi Jual Gula Pasir di Atas Harga Eceran

Image title
8 April 2020, 19:33
Impor Terlambat, KPPU Temukan 34 Provinsi Jual Gula Pasir di Atas HET.
ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). KPPU menemukan 34 provinsi menjual gula pasir konsumsi di atas harga eceran tertinggi (HET).

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) hingga 3 April 2020 menemukan sebanyak 34 provinsi menjual gula pasir konsumsi di atas harga eceran tertinggi (HET). Kenaikan harga gula ini disebabkan oleh kelangkaan pasokan karena rencana impor gula yang dilakukan pemerintah terlambat.

Anggota KPPU Guntur Saragih mengatakan, rata-rata harga gula yang dijual pada 34 provinsi tersebut menyentuh angka Rp 18.000 per kilogram. Sementara  bila mengacu ketentuan pemerintah sesuai HET,  harga jual gula pasir pedagang seharusnya ditetapkan Rp 12.500 per kilogram.

(Baca: Gula Mentah Impor Masuk, Mendag Janjikan Harga Gula Segera Turun)

Sementara rata-rata harga gula pasir secara nasional berdasarkan situs Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Rabu (8/4) maish stabiltinggi sekitar Rp 18.550 per kilogram.

"Namun kami memahami,  surat persetujuan impor (SPI) baru terbit Maret lalu untuk 400 ribu ton lebih gula pasir.  SPI butuh waktu realisasi, sehingga memang tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, penerbitan SPI tergolong terlambat," kata Guntur lewat teleconference di Jakarta, Rabu (8/4).

Menurut dia, minimnya pasokan gula pasir di pasaran berimbas pada pembatasan pembelian toko-toko retail modern yang saat ini masih menjual gula pasir dengan harga HET. Sementara, untuk beberapa pasar tradisional dan toko kelontong, harganya cenderung lebih tinggi.

Oleh karena itu, untuk mengatisipasi keterlambatan impor dari perusahaan swasta, KPPU mendorong instansi pemerintah untuk segera membuka keran impor. "Bila dibutuhkan perusahaan negara seperti Bulog bisa diberikan dukungan untuk merealisasikan impor," kata dia.

Guntur menjelaskan saat ini pihaknya tengah meningkatkan pengawasan kepada para importir nakal yang diduga dengan sengaja melakukan persekongkolan untuk menunda impor gula pasir. Hal itu mereka dilakukan agar dapat mempermainkan harga di pasaran.

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...