Imbas Corona & Permintaan Lesu, RI Berpotensi Kebanjiran Baja Impor

Rizky Alika
11 Maret 2020, 18:01
Imbas Corona & Permintaan Lesu, RI Berpotensi Kebanjiran Baja Impor .
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ilustrasi pabrik baja gulunggan. Asosasi mengatakan, Indonesia berpotensi kebanjiran baja impor akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia dan wabah corona.

Indonesia berpotensi kebanjiran baja impor seiring merebaknya wabah virus corona (Covid-19)  di hampir seluruh negara dunia. Ini dikarenakan permintaan baja di negara importir menurun, sering dengan lesunya perekonomian negara terdampak corona. 

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, dengan ekonomi lesu, stok atau pasokan baja global pun banyak yang menganggur dan tak terserap pasar. 

Advertisement

"Karena ada penurunan pertumbuhan ekonomi, jadi over supply. Baja impor tersebut yang akan masuk ke Indonesia cepat atau lambat," kata Silmy di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (11/3).

(Baca: Pasokan dari Cina Terganggu, Bea Masuk Bahan Baku Bakal Dipangkas)

Meski begitu, Silmy yang juga menjabat sebagai Ketua Umum The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) itu mengatakan, hingga kini industri dalam negeri belum merasakan dampak limpahan baja impor. Selain itu, permintaan baja juga masih stabil.

Namun, hal tersebut menurutnya perlu diantisipasi jika terjadi over supply yang diramal pada Mei-Juli mendatang. Sebab, kontrak konstruksi baja umumnya habis pada periode tersebut.

Impor baja pun menuurtnya bisa datang dari berbagai belahan dunia. Bila terjadi kelebihan pasokan, eksportir akan mencari pasar yang mudah untuk menyerap stok baja dari negaranya, seperti Indonesia. "Karena memang kita belum optimal dalam menjaga impor," ujar dia.

Hal ini berbeda dengan negara lain yang memiliki sejumlah kebijakan impor, seperti bea masuk anti dumping, anti subsidi, hingga pembatasan kuota impor.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement