Industri Manufaktur Besar dan Sedang Naik 4% Terdongkrak Pemilu 2019
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan industri manufaktur besar dan sedang pada 2019 naik 4,01% dibanding 2018. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan oleh meningkatnya produksi industri pencetakan dan reproduksi media rekaman khususnya menjelang pemilihan umum (Pemilu).
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, produksi industri manufaktur besar dan sedang naik 19,58% pada 2019.
"Industri ini memang naik karena adanya pemilu yang menyebabkan percetakan, sablon spanduk dan sebagainya diminati," kata Suhariyanto dalam Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Senin (3/2).
(Baca: Jadi Tumpuan Ekonomi RI, Sektor Manufaktur 2019 Tumbuh Melambat)
Selain itu, dia pun menyebut, industri pakaian jadi naik 18,51% diikuti industri minuman naik 17,11%, industri furnitur naik 6,63%, dan industri pengolahan lainnya 6,42% pada tahun lalu.
Namun demikian, beberapa industri juga mengalami penurunan produksi seperti industri barang logam, bukan mesin, dan peralatannya yang turun 18,49%, industri karet, barang dari karet, dan plastik turun 14,71% serta, industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan 11,57%.
Kemudian ada industri komputer, barang elektronik, dan optik turun 10,99%, industri kayu, barang dari kayu, dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur), dan barang anyaman dari bambu, rotan, dan sejenisnya turun 10,33%.
Sementara pada tingkat provinsi, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami peningkatan terbesar terjadi di Maluku Utara. "Maluku Utara naik 55,5%," ujarnya.