Tak Ingin Terjebak Perang Proxy, Mahfud MD Tolak Tawaran Kerja Sama AS

Image title
25 Januari 2020, 19:17
Tak Mau Terjebak Perang Proxy, Mahfud MD Tolak Tawaran Kerja Sama AS.
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan pidato. Mahfud mengatakan Amerika Serikat pernah menawarkan bantuan menyelesaikan sengketa laut Natuna.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyatakan mendapat tawaran kerja sama dari Amerika Serikat (AS) dalam menyelesaikan sengketa laut Natuna dengan Tiongkok. Namun dirinya menolak, lantaran tak ingin Indonesia terjebak perang proxy dengan Negeri Panda.

" AS kemarin datang, mereka tanya soal laut Cina Selatan. Saya bilang apa yang perlu dikerjasamakan. Tidak perlu. Kalau kami nanti kerja sama dengan Amerika, bisa perang. Kita tidak mau terjebak dengan perang proxy," ujar Mahfud saat ditemui sesaat diskusi di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (25/1).

Perang proxy merupakan perang antar dua negara atau aktor non-negara yang terjadi akibat dorongan atau mewakili pihak lain yang tidak terlibat langsung dalam perselisihan.

(Baca: Geram Penculikan WNI oleh Abu Sayyaf, Mahfud Ajak Malaysia Kerja Sama)

Mahfud juga mengungkapkan, Malaysia, Filipina, Brunei, Vietnam dan Indonesia sama-sama mempunyai perkara dengan Tiongkok menyangkut perbatasan wilayah. Hanya saja, Indonesia memilih untuk tidak  akan menempuh jalur negosiasi bilateral.

"Indonesia tidak pernah berperkara. Karena kita tidak menganggap Tiongkok itu punya hak di perairan kita. Kalau melakukan dagang, langsung usir saja," kata Mahfud.

Dia juga mengatakan bahwa setelah polemik Natuna memanas, Kedutaan Besar Tiongkok juga telah datang menemuinya. Namun, dengan tegas Mahfud menyampaikan tidak akan bernegosiasi mengenai Laut Natuna.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...