Faisal Basri Curigai RUU Omnibus Law karena Pembahasannya Rahasia

Rizky Alika
22 Januari 2020, 08:17
Pembahasan Dirahasiakan, Faisal Basri Curigai RUU Omnibus Law.
Agung Samosir|KATADATA
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri. Faial mengkitisi sejumkah poin dalam RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.

Ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mencurigai Rancangan Undang-Undang (RUU) omnibus law telah rusak lantaran pembahasannya dirahasiakan. Menurut dugaannya, tim diskusi aturan tersebut telah diminta untuk berjanji tidak membocorkan hasil diskusi kepada pihak lain.

"Ini sudah rusak. Kita pantas curiga. Pihak yang diundang diskusi harus teken di atas meterai agar tidak membocorkan hasil rapat," kata Faisal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa (21/1).

RUU ombibus law semula disusun guna mendorong pertumbuhan ekonomi seperti keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Peningkatan pertumbuhan ekonimi itu didorong melalui penambahan investasi.

(Baca: Faisal Basri Sebut Omnibus Law Lebih Banyak Timbulkan Mudarat)

Namun, Faisal menilai kondisi investasi di Indonesia saat ini tidaklah buruk. Menurut catatannya, pertumbuhan investasi (Pembentukan Modal Tetap Bruto/PMTB) dalam lima tahun terakhir masih di atas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2014, PMTB Indonesia tercatat sebesar 4,45%. PMTB tersebut perlahan meningkat hingga pertumbuhannya mencapai 6,67% pada 2018.

Di sisi lain, dia juga menyatakan pertumbuhan investasi Indonesia lebih tinggi daripada Malaysia, Afrika Selatan, dan Brazil. Sehingga, pangsa investasi Indonesia, lanjutnya, sudah sangat tinggi.

Selain itu, investor asing juga dinilai masih antusias untuk menanamkan dananya di dalam negeri. Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi, setelah Tiongkok dan India.

Oleh karena itu, ia menilai semestinya pemerintah fokus pada peningkatan investasi di luar pembangunan, seperti pusat belanja modern. Sebab, investasi tersebut justru dianggap meningkatkan impor barang konsumsi.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...