1.000 Kapal Asing Melintasi Natuna, Menteri Edhy Kirim Tim Pengawas

Rizky Alika
6 Januari 2020, 14:03
1.000 Kapal Asing Melintasi Natuna, Menteri Edhy Kirim Tim Pengawas.
ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada I
KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau, Senin (30/12). Dikabarkan ada ribuan kapal asing kerap melintasi Natuna sebagai wilayah terpadat.

Ribuan kapal asing dikabarkan kerap melintasi Natuna setiap hari. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pun tak menampik kabar tersebut dengan mengatakan Natuna merupakan perairan padat yang selalu dilalui oleh berbagai kapal. 

"Kalau ribuan kapal, ya itu memang daerah terpadat. Tempat lalu lalang," kata dia di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan, Jakarta, Senin (6/1).

Advertisement

Namun menurutnya, ribuan kapal tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda, seperti kapal dagang, transportasi, dan nelayan. Oleh karena itu dia meminta seluruh pihak untuk mengecek terlebih dahulu fungsi dan tujuan kapal tersebut. Edhy juga meminta berbagai pihak untuk tidak mudah terprovokasi.

(Baca: Sengketa dengan Tiongkok, Asosiasi Nelayan Kirim 500 Kapal ke Natuna)

Indonesia telah menangkap tiga kapal ikan ilegal milik Vietnam. Kapal tersebut ditangkap oleh Anak Buah Kapal (ABK) setempat dan dibawa ke Pontianak.

Meski begitu, Edhy enggan menjelaskan secara detail terkait upaya negosiasi dengan Vietnam. "Ini hubungannya dengan keamanan dan kedaulatan negara. Yang penting tetap cool," ujar dia.

Guna menjaga perairan Natuna, Edhy menyatakan, pihaknya akan melakukan rapat lanjutan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD. Ia memastikan, seluruh kementerian akan berkoordinasi untuk menjaga kedaulatan negara.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement