Kesepakatan Dagang Buntu, Trump Ancam Naikkan Tarif Barang Tiongkok

Image title
Oleh Ekarina
20 November 2019, 17:07
telah terjebak dalam jalan buntu negosiasi perdagangan selama hampir dua tahun.
Budastock/123rf
telah terjebak dalam jalan buntu negosiasi perdagangan selama hampir dua tahun.

Jalan menuju perdamaian perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok agaknya akan semakin panjang. Sebab, Presiden AS Donald Trump kembali menebar ancaman untuk mengenakan tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang Negeri Panda jika tidak segera membuat kesepakatan dagang.

Komentar itu muncul selama pertemuan dengan kabinet presiden di Gedung Putih, Selasa (20/11). Dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu, telah terjebak dalam jalan buntu negosiasi perdagangan selama hampir dua tahun.

Advertisement

"Jika kita tidak membuat kesepakatan dengan Tiongkok, saya akan menaikkan tarif lebih tinggi," kata Trump dalam pertemuan  tersebut dikutip dari CNBC International, Rabu (20/11). 

Komentar itu langsung disambut reaktif oleh pasar keuangan. 

(Baca: Transaksi Harian Bursa Kecil, Investor Tunggu Kejelasan Perang Dagang)

Sebelumnya, AS dan Tiongkok telah menyepakati membentuk perjanjian perdagangan fase pertama pada Oktober. Namun, Beijing maupun Washington mengirim sinyal beragam untuk mendorong kemajuan negosiasi dagang.  

Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok mengatakan, awal bulan ini kedua negara telah sepakat untuk membatalkan beberapa tarif yang ada secara bersamaan. Namun tak berapa lama kemudian, Trump mengatakan dia tak setuju untuk membatalkan tarif, sehingga memupuskan harapan kesepakatan dagang.

"Mereka menginginkan kemunduran. Saya belum menyetujui apa pun, "kata Trump.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada Jumat (18/11) mengatakan Jumat bahwa negara-negara itu "semakin mendekati" kesepakatan perdagangan.

(Baca: Perjanjian Dagang AS-Tiongkok Belum Jelas, Harga Emas Dunia Naik)

Adapun sehari setelahnya, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He berbicara dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement