Tiongkok Berambisi Bangun Industri Baja Raksasa & Dorong Konsolidasi

Image title
Oleh Ekarina
17 November 2019, 17:41
 Tiongkok sedang dalam perjalanan menciptakan produsen baja terbesar di dunia, setelah sebelumnya menggabungkan dua raksasa baja milik pemerintah sebagai cara meningkatkan efisiensi industrinya.
Agung Samosir|Katadata
ilustrasi industri baja. Tiongkok sedang dalam perjalanan menciptakan produsen baja terbesar di dunia, setelah sebelumnya menggabungkan dua raksasa baja milik pemerintah sebagai cara meningkatkan efisiensi industrinya.

Pemerintah Tiongkok dikabarkan tengah mendorong perusahaan industri baja milik negara untuk dikonsolidasi, baik melalui proses merger maupun akuisisi. Konsolidasi itu dilakukan untuk meningkatkan efisiensi, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, badan perencanaan ekonomi makro Tiongkok.

Mengutip laman South China Morning Post (SMCP), pada 2020, Beijing mengingkan sepuluh produsen baja di negaranya berkontribusi sebanyak 60% terhadap total kapasitas industri baja domestik. 

Advertisement

Adapun pada 2018, sepuluh perusahaan baja tersebut melaporkan hasil produksi gabungan mencapai 340 juta ton, atau mencakup 36,5% terhadap total kapasitas industri baja Tiongkok. 

"Ke depan, pemerintah akan mendorong merger dan akuisisi di industri untuk mempercepat laju konsolidasi," kata Wei Yingsong, analis konsultan industri Mysteel.

(Baca: Bertemu Xi Jinping, Luhut Minta Tiongkok Hapus Bea Masuk Produk Baja)

Pembuat kebijakan ekonomi Negeri Panda itu menyakini, dalam skala bisnis penggabungan raksasa baja berkapasitas besar dapat secara efektif membantu menumbuhkan industri manufaktur negara tersebut. 

Pasalnya, baja merupakan salah satu industri tulang punggung Tiongkok. Pertumbuhan sektor itu sebelumnya didorong oleh investasi besar-besaran dalam proyek infrastruktur dan real estate pada awal 1990-an dan 2015.

Pada 2016, Tiongkok mulai menutup pabrik baja kecil dan tidak efisien, untuk memotong pasokan yang berlebih dan mengurangi polusi. Adapun sebagian besar perusahaan itu merupakan milik negara.

Tiongkok mengurangi sekitar 150 juta ton kapasitas berlebih antara 2016 dan 2018. Dengan kapasitas yang lebih kecil, persaingan di antara perusahaan-perusahaan baja berkurang dan meningkatkan harga baja serta meningkatkan laba.

Kini, Tiongkok sedang dalam perjalanan menciptakan produsen baja terbesar di dunia, setelah sebelumnya menggabungkan dua raksasa baja milik pemerintah sebagai cara meningkatkan efisiensi industrinya.

Adalah China Baowu Steel Group yang berpusat di Shanghai, diperkirakan bakal memproduksi 100 juta ton baja mentah dalam satu atau dua tahun mendatang setelah mengakuisisi 51% saham pengendali di Magang Group Holding yang berbasis di provinsi Anhui.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement