Amran Minta Menteri Pertanian Baru Genjot Produksi 4 Komoditas Pangan

Rizky Alika
25 Oktober 2019, 18:09
Seorang petani menyemprotkan racun pembasmi hama di persawahan Desa Tana Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (16/3). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pencetakan sawah baru pada 2017 seluas 2.500 hekta
ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Seorang petani menyemprotkan racun pembasmi hama di persawahan Desa Tana Harapan, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Kamis (16/3). Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menargetkan pencetakan sawah baru pada 2017 seluas 2.500 hektare untuk meningkatkan produksi padi sekaligus menjaga laju produksi padi agar dapat menopang surplus beras yang mencapai 2,6 juta ton per tahun di wilayah Sulawesi Selatan.

Menteri Pertanian periode 2014-2019, Amran Sulaiman meminta menteri pertanian yang baru dilantik Syahrul Yasin Limpo membenahi produksi empat komoditas strategis. Komoditas pangan tersebut di antaranya adalah gula, kedelai, bawang putih serta daging sapi.

"Ini perlu diselesaikan satu per satu," kata dia di Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (25/10).

Advertisement

Amran menyebut, masalah impor beras telah ditangani pada masa kepemimpinannya. Oleh sebab itu, Indonesia saat ini mampu memproduksi beras tanpa impor.

Sebagai informasi, Kementan melaporkan stok beras aman hingga musim panen selanjutnya atau hingga awal tahun depan. Karena itu, Kementan menilai pemerintah tidak perlu mengimpor beras untuk memeneuhi kebutuhan pangan masyarakat.

(Baca: Tak Lagi Jadi Menteri, Amran Tuding BPS Gunakan Data Mafia )

Sedangkan, komoditas pangan lainnya, Amran menilai masih perlu upaya peningkatan produksi agar dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

Dia pun mencontohkan komoditas gula. Indonesia berada di urutan pertama negara pengimpor gula terbesar di dunia periode 2017-2018 dengan total volume impor 4,45 juta ton. Indonesia bahkan mengungguli Tiongkok yang berada di posisi kedua dengan impor 4,2 juta ton dan Amerika Serikat dengan 3,11 juta ton.

Selain itu, dia pun meminta produksi daging digenjot. Sebab, Indonesia saat ini masih mengimpor daging sapi, salah satunya dari Brasil. Impor daging sapi dilakukan agar harga daging di Indonesia terjangkau masyarakat.

Tak hanya pembenahan produksi komoditas strategis, Amran juga meminta mentan Syahrul untuk memperbaiki data pangan. Sebab, data lahan sawah yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dinilai tidak akurat.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement