Trade Expo Catat Perjanjian Pembelian Rp 5,5 Triliun di Hari Pertama
Pameran perdagangan internasional Trade Expo Indonesia (TEI) hari pertama membukukan 54 nota kesepahaman (MoU) dengan kontrak misi pembelian (buying mission) senilai US$ 392,4 juta atau sekitar Rp 5,5 triliun (kurs Rp 14.155 per dolar AS). Transaksi ini diperoleh Indonesia dengan sejumlah negara seperti Amerika, Jepang dan Mesir.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Dody Edward mengatakan, transaksi misi pembelian masih berpotensi terus meningkat hingga hari terakhir TEI 2019.
Misi pembelian merupakan salah satu skema kegiatan promosi yang disediakan Kemendag untuk pengusaha dalam melakukan kesepakatan atau transaksi dalam rangka ekspor.
Menurutnya, tujuh belas negara yang menandatangani kontrak misi pembelian antara lain Jepang, Mesir, AS, Malaysia, Somalia, Spanyol, India, Australia, Kanada, Brasil, Korea Selatan, Hongaria, Libya, Thailand, Belanda, Belgia, dan Tiongkok.
(Baca: Kemendag Targetkan Transaksi Trade Expo Tembus Rp 137 Trilun, Naik 15%)
Adapun khusus Somalia, menurutnya ini merupakan kontrak misi pembelian perdana negara Afrika tersebut. "Diharapkan kontrak ini dapat memacu kinerja perwakilan RI di luar negeri untuk menembus lebih banyak pasar nontradisional," katanya dalam siaran pers dikutip Jumat (18/10).
Beberapa produk yang diminati pada misi pembelian tersebut antara lain produk kertas, bumbu, produk makanan dan minuman,furnitur, alat-alat medis, kerajinan tangan, furnitur, dan sarang burung walet.
(Baca: Pacu Ekspor, Kemendag Bidik Penyelesaian 12 Perjanjian Dagang di 2020)
MoU pembelian produk sarang burung walet bertepatan dengan pelaksanaan Indonesia-China Bird’s Nest Business Forum and Business Matching dan disaksikan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Dody menegaskan, program misi pembelian terus dilakukan Kementerian Perdagangan sebagai upaya peningkatan ekspor nasional.