Jajaki Potensi Perdagangan, Inggris Lirik Sektor Fintech Indonesia

Rizky Alika
17 Oktober 2019, 12:27
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta.
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta.

Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat mengkaji potensi perdagangan kedua negara. Adapun sektor yang tengah dilirik Inggris sebagai salah satu potensi bisnis yang sedang berkembang di Indonesia yaitu terkait sektor teknologi finansial (tekfin/fintech). 

Kajian perdagangan tersebut ditandai dengan penandatanganan Kerangka Acuan (Terms of Reference/TOR) Kajian Perdagangan (Trade Review) Indonesia-Inggris. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Iman Pambagyo bersama Komisioner Dagang Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black.

"Sektor fintech di Indonesia semakin penting terutama sering berkembangnya platform e-commerce," kata Natalie dalam Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD, Tangerang, Rabu (17/10) malam.

(Baca: Fintech Investasikita Target 100 Ribu Lebih Investor Milenial di 2020)

Ia pun terus memantau perkembangan e-commerce di Asia Tenggara. Menurutnya, Indonesia pun telah menghasilkan lima unicorn besar. Hal ini dapat menjadi kebangaan bagi Indonesia untuk terus menciptakan berbagai unicorn lain.

Di sisi lain, Inggris memiliki keahlian pada bidang fintech. Dibandingkan negara Eropa lain, ukuran industri tekfin London sudah lebih besar, sehingga kerap dianggap sebagai pemimpin dalam sektor tersebut. 

"Jumlah investasinya melebihi ibu kota finansial lainnya," ujar dia.

Karena itu, kajian perdagangan Indonesia-Inggris diharapkan dapat memetakan prioritas kerja sama antara kedua negara. Natalie mengatakan, kerja sama perusahaan Indonesia dan Inggrus dapat mewujudkan visi pemerintah Inggris.

(Baca: 13 Fintech Lending Sudah Kantongi Izin OJK, 50 Perusahaan Masih Antre)

Selain fintech, ia juga mengamati infrastruktur di Indonesia. Natalie mengatakan, sejumlah perusahaan Inggris ikut terlibat dalam proyek infrastruktur, salah satunya proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...