Esemka Dinilai Berpeluang Rebut Pasar Otomotif Nasional

Image title
Oleh Ekarina
6 September 2019, 19:21
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Pada tahapan pertama pabrik mobil Esemka PT Solo Manufaktur Kreasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 pekerja lulusan SMK hingga D3.
Deni Sugiarto
Pekerja merakit mesin mobil di Pabrik Mobil Esemka, Sambi, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019). Pada tahapan pertama pabrik mobil Esemka PT Solo Manufaktur Kreasi telah menyerap tenaga kerja sebanyak 300 pekerja lulusan SMK hingga D3.

Pengamat otomotif Agus Tjahajana Wirakusumah menyebut produk mobil nasional Esemka berpeluang merebut pasar industri otomotif nasional. Namun, demikian ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar bisa menguasai pasar.

“Kalau bisa menemukan segmen pasar yang pas dengan harga yang baik, kemudian purna jualnya bagus, dia (Esemka) pasti bisa,” kata Agus di Jakarta, Jumat (6/9).

Dia menuturkan, hadirnya Esemka turut meramaikan industri otomotif nasional. Namun, tak mudah bagi Esemka untuk bersaing dengan industri otomotif lain yang sudah lebih dulu beroperasi di Indonesia.

Salah satu kendala dan tantangan yang cukup besar, menuurt dia  karena faktor permodalan.  Namun, jika PT Solo Manufaktur Kreasi, selaku produsen Esemka, memiliki strategi besar meraih ceruk pasar dalam negeri, produk ini  bisa saja bersaing di industri otomotif nasional.

(Baca: Resmikan Pabrik Esemka di Boyolali, Jokowi Harap Mobil Nasional Tumbuh)

Karena itu, dia menyebut ada tiga hal yang harus diperhatikan produsen otomotif tersebut. Pertama, mengenai harga jual. Dengan kapasitas produksi lebih besar dinilai dapat membuat harga jual menjadi lebih ekonomis.

Kedua, mengenai layanan purnajual. Hal ini dinilai cukup  penting bagi pelanggan dan kerap menjadi pertimbangan sebelum membeli kendaraan, sehingga konsumen dapat dengan mudah mendapatkan komponen untuk perawatan mobil.

“Purnajual itu tercermin suatu kerangka yang luas, mengenai value chain yang luas. Berarti kalau mau murah harus ada pemasok komponen,” ujarnya.

Terakhir adalah pembiayaan, mengingat produk yang dikeluarkan adalah mobil niaga, sehingga dari kacamata bisnis, pembelian kendaraan melalui fasilitas kredit akan lebih banyak dipilih ketimbang pembelian tunai.

Karena itu, jika fasilitas ini dapat dipermudah, akan lebih baik lagi bagi penjualan mobil Esemka. 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...