Rancangan Perjanjian Dagang Indonesia-Mozambik Segera Diteken

Rizky Alika
21 Agustus 2019, 19:26
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok,  Jakarta Utara (28/6). Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor utama dan terbesar Indonesia dengan nilai US$ 9,55 miliar atau 15,13% dari total ekspor. Jumlah ini diikuti AS dengan nilai US$ 7,
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok,  Jakarta Utara (28/6). Tiongkok tetap merupakan negara tujuan ekspor utama dan terbesar Indonesia dengan nilai US$ 9,55 miliar atau 15,13% dari total ekspor. Jumlah ini diikuti AS dengan nilai US$ 7,25 miliar atau 11,49%, dan Jepang dengan nilai US$ 5,67 miliar atau 8,98%. \

Indonesia dan Mozambik siap meneken perjanjian dagang terbatas (Preferential Trade Agreement/PTA) dalam waktu dekat. Kerja sama dengan Mozambik dinilai bisa menjadi salah satu pintu masuk produk Indonesia ke kawasan Afrika lain. 

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, PTA  tersebut merupakan perundingan pertama yang diselesaikan di kawasan Afrika. "Negosiasinya relatif cepat karena baru diluncurkan April 2018. Kini telah selesai (dirundingkan)," kata dia dalam siaran pers, Rabu (21/8).

Pernyataan itu diungkap Enggar di sela Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Nusa Dua, Bali yang juga dihadiri Duta Besar Indonesia di Mozambik Tito Dos Santos Baptista dan Duta Besar Mozambik di Indonesia, Belmiro Jose Malate.

(Baca: RI dan Malaysia Bidik Perjanjian Dagang Lintas Batas Beres Akhir 2019)

Enggar menambahkan, perundingan perjanjian dagang Indonesia Mozambik merupakan tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan akses ke pasar nontradisional. Ini dimaksudkan untuk mendorong ekspor di tengah kecamuk perang dagang.

Mozambik dianggap sebagai pasar potensial karena memiliki pelabuhan laut dan zona perdagangan bebas. Dengan begitu, kawasan ini bisa menjadi hub atau penghubung  masuknya produk Indonesia ke kawasan Afrika bagian Selatan.

Namun, perjanjian dagang Indonesia-Mozambik hanya terbatas pada perdagangan barang yang mencakup produk prioritas serta produk unggulan kedua negara. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak perekonomian yang cepat serta meningkatkan perdagangan kedua negara.

Enggar pun menilai, PTA tersebut berpotensi meningkatkan surplus neraca perdagangan Indonesia-Mozambik.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...