Peluang dari Perang Dagang Cina, Kemendag Bidik Ekspor Furnitur ke AS

Rizky Alika
27 Juni 2019, 07:00
Peluang dari Perang Dagang Cina, Kemendag Bidik Ekspor Furnitur ke AS
ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Aneka furnitur yang terbuat dari rotan di salah satu toko mebel di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (15/6/2017).

Kementerian Perdagangan membidik potensi peningkatan ekspor furnitur ke Amerika Serikat (AS). Peluang tersebut muncul seiring dengan upaya AS mengurangi impor furnitur dari Tiongkok akibat perang dagang.

Direktur Perundingan Bilateral Kemendag Ni Made Ayu Marthini mengatakan pasar furnitur AS cukup besar. Terlebih penduduk Negeri Paman Sam tersebut memiliki pola hidup yang konsumtif, terutama saat pergantian musim. "Furnitur Tiongkok itu banyak ke AS, jadi bisa sekali diisi Indonesia," kata Made di Hotel Mandarin, Jakarta, Rabu (26/6). 

Meski begitu, produk furnitur Indonesia perlu dipastikan kualitasnya. "Jangan karena AS tidak beli furnitur dari Tiongkok, lalu kita tawarkan furnitur dengan kualitas yang sama namun harganya mahal," ujarnya.

(Baca: Terimbas Perang Dagang, Ekspor Mei 2019 Naik 12,4% Secara Bulanan)

Selain furnitur, Kemendag juga melirik peluang ekspor alas kaki ke AS. Made mengklaim, industri alas kaki Indonesia saat ini menjadi yang terbesar kedua di dunia, menggantikan posisi Tiongkok.

Hal ini terjadi lantaran Indonesia mendorong peremajaan mesin sehingga produktivitas meningkat. Sementara, industri alas kaki di Tiongkok tengah menghadapi masalah tenaga kerja yang mahal.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...