Ditopang Bisnis Makanan, Laba Bersih Indofood Kuartal I Melejit 13,5%

Image title
Oleh Ekarina
30 April 2019, 16:51
Laba Bersih Indofood, Grup Salim, kinerja keuangan kuartal pertama 2019
KATADATA / Agung Samosir
Gedung Indofood Tower.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), emiten barang konsumsi Grup Salim, mengantongi laba bersih Rp 1,35 triliun pada kuartal I-2019. Angka ini meningkat 13,5% dibanding periode yang sama tahun lalu sejalan dengan meningkatnya penjualan dari bisnis makanan dan tepung terigu.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih perusahaan pada kuartal tersebut naik 8,7% menjadi Rp 19,7 triliun dibanding tahun sebelumnya. Anak usahanya, Indofood CBP, masih menjadi penyumbang utama penjualan Indofood sebesar Rp 10,8 triliun, naik 13,6% dibanding tahun sebelumnya.

Advertisement

(Baca: Lampaui Induknya, Indofood CBP Cetak Kenaikan Laba Bersih 20,5%)

Sementara segmen bisnis Bogasari yang memproduksi tepung terigu dan pasta mencatat peningkatan penjualan 18,7% menjadi Rp 5,7 triliun dari kuartal I tahun sebelumnya. Di sektor agribisnis penjualannya naik tipis 3,2% dari periode tahun sebelumnya. Meski begitu, fluktuasi harga minyak sawit mentah (CPO) menekan kontribusi laba usaha segmen ini hingga anjlok 68% menjadi Rp 111 miliar.

Dengan kondisi tersebut, secara keseluruhan Indofood membukukan laba usaha Rp 2,58 triliun dan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 1,35 triliun pada tiga bulan pertama 2019. Sedangkan margin laba bersih naik tipis menjadi 7% dari sebelumnya 6,7%.

Direktur Utama dan Chief Executive Officer (CEO) Indofood Anthoni Salim mengatakan, perusahaan optimistis dengan pencapaian kinerja positif di awal tahun ini dengan pertumbuhan penjualan dan nilai keuntungan, meskipun harga CPO dunia masih rendah.

"Ke depan, kami berupaya menjaga keunggulan kompetitif dan pertumbuhan bisnis melalui peningkatan produktivitas dan pengendalian biaya," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (30/4).

Prospek Industri Makanan 2019

Industri makanan dan minuman sebelumnya diprediksi menjadi salah satu industri yang akan bertumbuh pada semester pertama 2019. Peningkatan tersebut salah satunya ditopang oleh pertumbuhan konsumsi saat Pemilu 2019 dan bulan suci Ramadan.

“Peningkatan terutama di pasar domestik seiring pelaksanaan pemilu dan masuknya bulan Ramadan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/4).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement