Essenza Banting Setir ke Bisnis Perhotelan

Image title
Oleh Ekarina
25 April 2019, 16:50
Bisnis Properti dan Keramik, Intikeramik Beralih ke Bisnis Properti
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Perajin melakukan proses produksi keramik di sentra industri keramik Kiaracondong, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/2/2019). Asosiasi Aneka Keramik Indonesia mencatat pada tahun 2018 rata-rata utilisasi produksi keramik nasional mencapai 65 persen dan pada 2019 diprediksi meningkat hingga 75 persen yang dipengaruhi oleh ekspansi empat perusahaan pada semester dua tahun 2019.

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI), produsen keramik dan ubin porselen dengan merek dagang Essenza berencana alih usaha ke bisnis properti dan perhotelan. Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak kinerja bisnis perusahaan ke depan.

Mengutip keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan berencana mengalihkan kegiatan usaha utamanya ke bidang akomodasi dan penyediaan makanan minuman serta real estate. Adapun bisnis tersebut akan dijalankan sendiri maupun berkerja sama dengan pihak lain.

Advertisement

"Perseroan telah melaksanakan kegiatan usaha ini sejak pertengahan 2018 dan telah memiliki tenaga ahli di bidang perhotelan dari anak usaha perusahaan," tulis Direksi Perusahaan Intikeramik Alamsari Industri dalam keterbukaan informasi BEI, Kamis (25/4).

(Baca: 9 Pabrik Tutup, Pengusaha Tagih Janji Pemerintah Turunkan Harga Gas)

Perseroan sebelumnya telah mengakuisi beberapa perusahaan hotel seperti PT Mahkota Artha Mas, PT Realindo Sapta Optima, dan PT Mahkota Properti Indo Medan dengan rencana pengembangan beberapa hotel di Bali dan Medan.

Secara rinci, direksi perusahaan menuturkan di bidang akomodasi dan penyediaan makan minum, persusahan akan bergerak pada kegiataan penyediaan akomodasi penginapan jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya maupun penyediaan makanan dan minuman untuk konsumsi segera.

Sementara di bidang real estate, perusahaan akan bergerak di bidang usaha pembelian, penjualan, penyewaan dan pengoperasian real estate, gedung dan tempat tinggal, mall dan tempat perbelanjaan, baik tanah milik sendiri atau yang disewa. "Bidang ini juga mencakup pembangunan gedung yang dikelola sendiri," ujar direksi.

(Baca: Menteri Perindustrian Resmikan Pabrik Keramik Senilai Rp 300 Miliar)

Dengan perubahan kegiatan usaha utama, pendapatan perseroan diproyeksikan bisa mencapai Rp 69,5 miliar pada 2019 dan tumbuh menjadi sebesar Rp 557,9 miliar pada 2023. Sedangkan tanpa perubahan kegiatan usaha utama, maka pendapatan perseroan diproyeksikan sebesar Rp 131,5 miliar pada 2019 dan menjadi sebesar Rp 125,8 miliar pada 2023.

Sementara untuk laba bersih, dengan adanya perubahan bisnis ini diproyeksikan bisa mencapai Rp 2,2 miliar pada tahun ini atau Rp 116,7 miliar pada 2023. Sedangkan tanpa perubahan kegiatan utama, maka perseroan kinerja bottom line perusahaan diproyeksikan mengalami kerugian sebesar Rp 44 miliar sepanjang 2019 dan tetap merugi Rp 30,7 miliar pada 2023.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement