Tiket Pesawat Mahal, Okupansi Hotel Januari-April Anjlok hingga 40%

Image title
Oleh Ekarina
25 April 2019, 06:00
Harga Tiket Pesawat, Okupansi Hotel
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Sejumah wisatawan menyaksikan pergerakan pesawat di landasan pacu Bandara Ngurah Rai dari Pantai Patra Bali, Kuta, Selasa (15/5). Pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai rencananya akan memperluas apron dengan menguruk enam hektare kawasan perairan sisi barat bandara untuk mengakomodasi tingginya lalu lintas penerbangan terutama pada pelaksanaan pertemuan IMF dan Bank Dunia, Oktober 2018.

Tingkat rata-rata okupansi hotel nasional sepanjang Januari-April 2019 turun 20% hingga 40%. Turunnya okupansi hotel ini seiring dengan tingginya harga tiket pesawat. 

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan penurunan okupansi tersebut lebih rendah dibanding saat low season. 

Dia menjelaskan bahwa secara tahunan (year on year /yoy) penurunan okupansi rata-rata hotel pada awal tahun tidak sebesar periode tahun ini. Pada saat low season pihaknya mencatat penurunan okupansi rata-rata hanya sekitar 10%.

"Biasanya kalau low season itu turunnya paling 10 sampai 15%," kata Maulana di Jakarta, Rabu (24/4).

(Baca: Jelang Ramadan, Gubernur BI Awasi Harga Tiket Pesawat Naik )

Adapun menurutnya, penurunan okupansi  hotel terasa di industri-industri jasa pariwisata di luar Jawa.

Industri pariwisata di Jakarta, Bogor kemungkinan penurunannya tidak seberapa karena mungkin dampak yang dirasakan berbeda mengingat tidak membutuhkan maskapai penerbangan sebagai moda transportasi.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...