Petani Tebu Adukan Impor Gula ke Jokowi

Michael Reily
6 Maret 2019, 06:18
Telaah - Gula
Robyn Mackenzie/123rf

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengadu soal impor gula yang berlebihan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Petani meminta pemerintah untuk mengendalikan kebijakan impor gula, supaya petani tebu tidak mengalami kerugian.

Dewan Pembina APTRI Arum Sabil memproyeksikan produksi gula petani tahun ini bisa mencapai 2,3 juta sampai 2,4 juta ton. Sementara dari sisi permintaan gula, sektor industri menurutnya ada kebutuhan sebesar 2,5 juta ton dan 2,5 juta ton untuk kebutuhan konsumsi gula masyarakat. Sehingga total kebutuhan nasional sebesar 5 juta ton.

(Baca: Jokowi Bentuk Tim Independen Kaji Harga Gula Petani)

Dia mengungkapkan, stok gula tahun lalu beserta impor tambahan sebesar 2,7 juta ton bisa mencapai 8,3 juta ton. “Itu bisa menyebabkan gula untuk industri merembes ke pasar rakyat,” kata Arum di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/3).

Oleh karena itu, dia meminta pemerintah waspada terhadap investasi pendirian pabrik gula yang sebetulmya bertujuan melakukan impor. Namun, jika ada pabrik gula baru yang serius   menyerap hasil produksi tebu dalam negeri, pihaknya akan mendukung.

Menurut Arum, revitalisasi pabrik gula akan mendorong produktivitas tebu dalam negeri. Sebab, proses pabrik gula yang baru bakal meningkatkan hasil rendemen tebu untuk jadi gula. Tapi yang terjadi saat ini kondisinya berbeda. Sehingga dia menyangkan kebanyakan pabrik gula justru memproses gula rafinasi untuk menjadi gula kristal putih

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...