Tiga Menteri Negara Produsen Siap Lobi Kebijakan Anti-Sawit Uni-Eropa

Michael Reily
28 Februari 2019, 17:38
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya di Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Perkumpulan negara produsen minyak kelapa sawit dunia (CPOPC) menggelar pertemuan antarmenteri di Jakarta, Kamis, 28 Februari 2019. Salah satu hasilnya, menteri dari Indonesia, Malaysia, dan Kolombia sepakat menyambangi Uni-Eropa untuk melobi aturan anti-sawit sebagaimana yang termuat dalam Renewable Energy Directive (RED) II.

Dalam pertemuan antarmenteri, Indonesia hadir diwakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. Sementara Malaysia dipimpin oleh Menteri Industri Utama Malaysia Teresa Kok dan Felipe Fonseca Fino selaku Direktur Unit Perencanaan Pertanian dan Perdesaan hadir mendelegasikan Kementerian Pertanian Kolombia.

Ketiga menteri sependapat dengan menyatakan Uni-Eropa melakukan diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit dalam Delegated Regulation Supplementing Directive. "Para menteri sepakat untuk melakukan misi bersama ke Uni-Eropa untuk menyuarakan isu kepada otoritas terkait di sana," kata Darmin dalam konferensi pers di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (28/2). 

(Baca: Gelar Pertemuan, CPOPC Dorong Negara Lain Jadikan Sawit Bahan Bakar)

Alasannya, rancangan aturan Uni-Eropa melarang penggunaan biodiesel berbasis kelapa sawit dengan konsep Indirect Land Use Change (ILUC) yang masih belum jelas secara ilmiah. Kriteria ILUC langsung memfokuskan minyak kelapa sawit kepada deforestasi, sehingga tidak mengkaitkan masalah lain yang ditimbulkan bahan bakar nabati lain seperti rapeseed.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...