Kenaikan Tarif, Empat Perusahaan Pengiriman Kargo Gulung Tikar
Kenaikan tarif kargo oleh maskapai penerbangan membuat pengusaha pengiriman kargo kalang kabut. Bahkan Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo) menyebut saat ini terdapat empat perusahaan anggota asosiasi yang mengalami kebangkutan hingga bersiap menutup operasionalnya.
Wakil Ketua Asperindo Budi Paryanto mengatakan dari empat perusahaan yang akan gulung tikar, dua di antaranya berada di Pekanbaru, satu di Palembang, dan satu lagi berada di Jakarta. Keempatnya merupakan perusahaan pengiriman kargo berukuran menengah ke bawah sehingga rentan terimbas kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU).
"Mereka sudah mulai merumahkan karyawan, tinggal proses administrasi penutupan perusahaan saja," kata Budi di Jakarta, Rabu (27/2).
(Baca: Citilink Buka Kemungkinan Mengkaji Ulang Tarif Kargo Pesawat)
Akibat penutupan, dia juga menaksir kemungkinan ada 100 hingga 200 pekerja empat yang ikut dirumahkan setelah operasional tak berjalan.
Selain empat perusahaan tadi, ada pula sekitar 20 perusahaan anggota asosiasi yang melapor bahwa kondisi usahanya limbung karena tingginya tarif muatan udara maskapai. Saat ini, Asperindo tercatat memiliki 287 anggota perusahaan.
"Di luar (anggota) Asperindo, saya pikir lebih banyak (usaha yang limbung)," ujar Budi.
Menurutnya, kenaikan ongkos angkut dari pihak maskapai yang mencapai 120% hingga 350% mau tak mau menjadikan perusahaan pengiriman turut menaikkan ongkos kepada penggunanya sebesar 20%. Namun, kenaikan itu menurutnya cukup kecil, sehingga ada selisih kenaikan biaya yang ditanggung perusahaan pengiriman.