Terdorong Permintaan, Harga CPO Diprediksi Naik hingga Mei 2019

Image title
Oleh Ekarina
29 Januari 2019, 19:28
Buah Sawit
ANTARA FOTO/Akbar Tado
Pekerja memperlihatkan biji buah sawit di salah satu perkebunan sawit di Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi barat, Sabtu (25/3). Menurut pedagang pengepul di daerah tersebut, harga sawit mengalami penurunan dari harga Rp1.400 menjadi Rp1.000 per kilogram akibat kualitas buah tidak terlalu bagus.

Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun memprediksi harga ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) pada 2019 lebih tinggi dibanding 2018. Kenaikan harga sawit antara lain meningkatnya permintaan pasar.

Derom memperkirakan,  harga CPO masih akan berfluktuasi tahun  ini. "Harga CPO akan naik minimal hingga Mei," ujar Derom Bangun di Medan, Sumatera Utara, Selasa (29/1). 

(Baca: Harga Biodiesel Februari 2019 Terdongkrak Minyak Sawit )

Namun setelah membaik pada Mei 2019, harga CPO diprediksi kembali turun per Juni hingga September akibat beberapa faktor termasuk musim panen.

Meski demikian,  harga CPO diperkirakan naik lagi pada Oktober - November. "Mengacu pada kondisi saat ini, harga CPO pada 2019 diprediksi bisa rata-rata bisa di atas US$ 530 per metrik ton, tumbuh dari tahun lalu yang mencapai harga US$ 500 dolar per metrik ton," ujarnya.

Derom menjelaskan, kenaikan harga ekspor CPO dipicu dua faktor. Pertama permintaan naik dan kedua akibat produksi sedang turun.

Harga ekspor CPO pekan lalu, misalnya mulai bergerak ke angka US$ 540 per metrik ton, sedikit meningkat dibanding periode September-Oktober 2018 yang mencetak rata-rata harga di bawah US$ 500 per metrik ton.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...