Faisal Basri Minta KPPU Periksa Potensi Oligopoli Kenaikan Harga Tiket

Michael Reily
15 Januari 2019, 06:00
Bandara bali
ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali

Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengusulkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk memeriksa potensi terjadinya praktik oligopoli dalam bisnis maskapai penerbangan komersial. Dugaan itu dilatari karena maskapai penerbangan sepakat untuk menaikkan dan menurunkan harga dalam waktu bersamaan.

Faisal menjelaskan kenaikan tarif tiket pesawat beberapa waktu lalu disebabkan oleh kebijakan pemerintah terkait peraturan batas atas dan batas bawah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2016.  Padahal menurutnya,  pemerintah hanya boleh menentukan standar keselamatan. Sementara itu, penurunan yang terjadi tak lama berselang kenaikan tarif,  diakibat tekanan masyarakat, bukan dari kebijakan pemerintah.

Advertisement

(Baca: Maskapai Penerbangan Sepakat Turunkan Harga Tiket Pesawat)

Di sisi lain,  harga bahan bakar avtur juga disebutnya tidak cukup kuat dijadikan alasan kenaikan tarif pesawat. Sebab, harga minyak mentah dunia sudah menunjukkan penurunan.

"Saya tidak menuduh, tetapi KPPU perlu melakukan pengecekan apakah ada potensi persekongkolan," kata dia di Jakarta, Senin (14/1).

Dia menyebutkan, semakin menyusutnya jumlah pelaku usaha penerbangan domestik membuka peluang praktik oligopoli semakin besar. Oligopoli merupakan penawaran suatu barang atau jasa yang hanya dikuasai oleh beberapa perusahaan, sehingga mereka bisa menentukan struktur pasarnya sendiri, termasuk mengatur harga konsumen.

Contohnya, minimnya maskapai penerbangan domestik yang mampu melayani rute tertentu, khususnya di luar rute Pulau Jawa. Berbeda dengan  penerbangan internasional yang persaingannya begitu ketat karena  diikuti lebih banyak maskapai internasional. 

Persaingan itu yang kemudian menyebabkan harga Jakarta ke Singapura lebih murah daripada tiket pesawat Jakarta-Batam. Contoh lain, harga rute Jakarta ke Bangkok lebih rendah dibandingkan Jakarta-Bangkok.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement