Genjot Produksi, Kementan Fokus Perluas Penanaman Padi di Lahan Rawa
Kementerian Pertanian memfokuskan perluasan lahan penanaman padi di lahan rawa dan lahan kering sepanjang tahun ini. Penanaman padi akan dilakukan di areal lahan rawa seluas seluas 500 ribu hektare dan 750 ribu hektare lahan kering.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Sumardjo Gatot Irianto menyatakan program baru penanaman padi ini diharapakan pemerintah bisa menjadi terobosan dalam mengatasi semakin berkurangnya ketersediaan lahan tanam. "Areal baru ini bisa menjadi titik percontohan bagi masyarakat," kata Gatot di Jakarta, Jumat (11/1).
Dia menjelaskan, potensi lahan kering di Indonesia masih cukup luas yaitu mencapai 29,39 juta hektare. Kementerian Pertanian mengklaim perluasan penanaman padi pada lahan kering pada tahun lalu telah mencapai 1 juta hektare.
(Baca: Lahan Tanam Padi Menyusut, Perpres Sawah Abadi Rampung Akhir Tahun)
Sementara itu, proyek percobaan budidaya padi di rawa menjadi salah satu program utama tahun ini. Dari 500 ribu hektare lahan rawa yang ditargetkan, Kementerian Pertanian rencananya bakal melakukan penanaman padi di Sumatera Selata seluas 250 ribu hektare dan 250 hektare lainnya di Kalimantan Selatan.
Untuk lahan rawa, potensi pertaniannya mencapai 7,52 juta hektare. "Seluas 5,12 juta hektare cocok untuk pengembangan tanaman padi sawah," ujar Gatot.
Untuk tahun 2019, Kementerian Pertanian telah melakukan analisis produksi pada Januari hingga Maret. Rinciannya, produksi padi sebesar 3,87 juta ton pada Januari, 9,04 juta hektare pada Februari, serta 4,48 juta hektare untuk Maret.
Sementara itu, pengamat pertanian Siswono Yudo Husodo menjelaskan perluasan areal pertanian di luar Pulau Jawa dalam jumlah besar merupakan kunci peningkatan produksi. Alasannya, ketersediaan lahan di Pulau Jawa semakin sedikit karena telah berubah menjadi daerah industri.
Menurut Siswono, potensi padi lahan kering dan budidaya di rawa sangat besar tetapi luas lahan milik petani semakin kecil. "Peluang perluasannya hanya ada di luar Pulau Jawa," katanya.