Pusat Promosi Dagang RI Pindah ke Asia, Pengusaha Harap Ekspor Naik

Michael Reily
4 Januari 2019, 20:49
Peti Kemas Ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Peti Kemas Ekspor

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan permindahan pusat promosi dagang internasional dapat meningkatkan ekspor. Sebab, langkah ini diharapkan bisa meningkatkan penetrasi pasar dari yang sebelumnya kurang terjangkau. 

Pemerintah telah merelokasi atase dagang di Copenhagen, Denmark pindah ke Hanoi, Vietnam serta Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Lyon, Prancis bergeser ke Istanbul, Turki.

Wakil Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani menjelaskan pemerintah telah memperhitungkan merelokasi pusat promosi dagang. "Indonesia sedang mendobrak pasar nontradisional  untuk peningkatan ekspor," kata Shinta kepada Katadata.co.id, Jumat (4/1).

(Baca: Mendag Terbitkan Aturan Sertifikasi Mandiri Komoditas Ekspor)

Menurutnya, potensi perdagangan di negara nontradisional lebih menarik daripada pasar tradisional. Potensi perdagangan di wilayah Asia lebih menarik daripada Uni-Eropa, sehingga perlu dilakukan pemindahan. "Kami pelaku usaha melihat perbandingan, potensinya lebih jelas terlihat untuk pasar nontradisional," ujar Shinta.

Bulan depan, pemerintah juga akan melakukan pemindahan ITPC di Milan, Italia ke Karachi, Pakistan.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menjelaskan juga pembangunan ITPC baru di Shanghai, Tiongkok. Faktor yang mendasari pemindahan tersebut adalah terkait perluasan akses pasar tradisional, peningkatan transaksi dagang, dan pengamanan pasar.

Advertisement

(Baca: Perluas Pasar Nontradisional, Pemerintah Relokasi Pusat Promosi)

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, Indonesia memiliki 19 ITPC yang tersebar di seluruh dunia. Kemudian, ada juga 25 atase dagang yang berada di tiap benua, kecuali Afrika. "Ketiga pusat promosi dagang itu akan aktif awal Februari nanti," kata Karyanto.

Ide relokasi pusat promosi dagang telah menjadi salah satu wacana pemerintah sejak awal 2018. Kementerian Perdagangan mengungkapkan atase dagang dan ITPC menjadi salah satu strategi penguatan ekspor.

Tahun lalu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan pertumbuhan nilai ekspor nonmigas sebesar 11%. Namun, mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor nonmigas sepanjang Januari hingga November 2018 mencapai US$ 150,15 miliar, tumbuh hanya 7,47% dibandingkan tahun 2017 yang sebesar US$ 139,72 miliar.

Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
News Alert

Dapatkan informasi terkini dan terpercaya seputar ekonomi, bisnis, data, politik, dan lain-lain, langsung lewat email Anda.

Dengan mendaftar, Anda menyetujui Kebijakan Privasi kami. Anda bisa berhenti berlangganan (Unsubscribe) newsletter kapan saja, melalui halaman kontak kami.

Artikel Terkait