Permintaan Pasar Tradisional Berkurang, Ekspor Sawit Tertekan

Michael Reily
12 November 2018, 11:46
Buah Sawit
Arief Kamaludin | Katadata
Permintaan sawit dunia berkurang menyebabkan ekspor ke beberapa negara tradisional pun melemah.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan ekspor sawit termasuk biodiesel dan oleokimia pada periode September 2018 turun 3% menjadi 3,2 juta ton dari bulan sebelumnya yang tercatat 3,3 juta ton. 

Penurunan ekspor sawit ke pasar tradisional akibat daya beli pasar  pasar yang melemah menyebabkan ekspor komoditas sawit Indonesia secara keseluruhan menurun. 

Advertisement

Direktur Eksekutif Gapki Mukti Sardjono menyatakan pasar minyak sawit sedang tidak bergairah meskipun harga sawit  rendah. "Produksi minyak sawit yang meningkat terutama di Indonesia dan Malaysia semakin memperburuk situasi sehingga stok menumpuk di dalam negeri," kata Mukti dalam keterangan resmi, dikutip Senin (12/11).

Harga minyak nabati lain seperti kedelai, rapeseed, dan biji bunga matahari yang juga sedang rendah nyatanya justru  dianggap lebih lebih menarik oleh importir. Harga kedelai jatuh pada level terendah sejak tahun 2007 karena perang dagang Tiongkok dan Amerika Serikat. Selain itu, Argentina sebagai salah satu negara penghasil kedelai terbesar ikut mengurangi pajak ekspor kedelai guna menarik pembeli.

(Baca: B20 Topang Kenaikan Serapan Sawit 39% per September 2018)

Mukti mengungkapkan ekspor ke India sebagai pasar terbesar minyak sawit mencapai 779,44 ribu ton, pada September turun 5% jika dibandingkan Agustus yang mencapai 823,34 ribu ton. Karena itu Gapki meminta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada India terutama terkait hambatan tarif bea masuk.

Gapki melihat ada potensi peningkatan permintaan sawit terlebih setekah pemerintah India merilis kebijakan biofuel dengan target pencampuran bensin 20% untuk etanol dan 5% pencampuran solar untuk biodiesel pada 2030. "Kebijakan ini tentunya membuka peluang pasar lebih besar kepada Indonesia untuk memenuhi pencampuran biodiesel berbasis sawit," ujar Mukti.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement