Perkuat Bisnis Jasa Keuangan, Astra Siap Ekspansi ke Fintech
Perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII) siap ekspansi bisnis ke sektor financial technology (fintech). Masuknya Astra ke sektor fintech, diharapkan bisa memperkuat lini bisnis jasa keuangan perusahaan saat ini.
Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto mengatakan perusahaan tengah memiliki arah ekspansi sektor fintech. Pihaknya rencananya juga akan merilis produk fintech dalam waktu dekat.
Menurut Prijono, Astra memiliki modal yang kuat untuk masuk ke segmen tersebut. Dengan basis konsumen kendaraan kendraan Astra yang besar, jumlah pembiayaan yang diberikan perusahaan untuk kredit kendaraan nilainya hampir mencapai Rp 80 triliun.
(Baca : Astra Umumkan Investasi US$ 150 Juta untuk Go-Jek)
Terlebih dengan total aset senilai Rp 300 triliun yang dimiliki Astra dari 10 anak usaha yang bergerak di sektor jasa keuangan, bisa menjadi salah satu alasan kuat perusahaan untuk masuk ke bisnis fintech.
"Fintech mungkin tidak akan menjadi pilar baru, karena masing-masing grup usaha telah memiliki strategi digital masing-masing. Tetapi ini mungkin bisa menjadi pelengkap bisnis jasa keuangan Astra," ujar Prijono di Jakarta, Selasa (28/8).
Meski begitu dia enggan menyebut besaran investasi yang disiapkan perusahaan untuk masuk ke sektor tersebut.
Ekspansi bisnis Astra ke sektor digital sebelumnya juga telah dimulai dengan menyuntikan investasi senilai US$ 150 juta sekitar Rp 2 triliun ke Go-Jek. Ini merupakan investasi terbesar grup Astra di era digital.
“Saya sambut gembira, akhirnya kami putuskan berinvestasi. Paling tidak di subyek digitalisasi ada US$ 150 juta,” kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Internasional dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (12/2).
Prijono juga menjelaskan latar belakang suntikan dana jumbonya untuk Go-Jek. Salah satunya saat dirinya turut mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu. Di sana, beberapa orang bertanya, kapan Astra berkolaborasi dengan Go-Jek.
(Baca juga : Jadi Investor Terbesar Go-Jek, Astra Tempatkan Satu Komisaris)
Tak lama kemudian, Prijono pun bertemu CEO Go-Jek, Nadiem Makarim dan terkesan dengan semangatnya. “Saya begitu bangganya ketika membaca majalah Fortune. Ada 5 perusahan yang mengubah dunia, ada Google dan lain-lain, Go-Jek juga masuk,” tuturnya.
CEO Go-Jek Nadiem Makarim menyambut baik investasi dari Grup Astra. Menurutnya, Astra sebagai perusahaan otomotif terbesar telah menyerap banyak tenaga kerja dan menciptakan nilai tambah bagi industri dan di Indonesia.
“Bahwa perusahaan dengan status seperti Astra bisa melihat Go-Jek sebagai mitra dan berinvestasi digital, itu adalah sesuatu yang luar biasa dan bersejarah bagi saya,” kata Nadiem. Ia menyebut kemitraan ini telah menyatukan Astra dan Go-Jek sebagai “Dua champion Indonesia.”