Kementan Antisipasi Potensi Gagal Panen 6.350 Hektare di Indramayu

Michael Reily
1 Agustus 2018, 09:32
Kekeringan
ANTARA FOTO/Siswowidodo
Petani merawat tanaman di lahan yang mengering di Waduk Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Rabu (6/9).

Kementerian Pertanian mengantisipasi potensi gagal penen yang melanda 6.350 hektare lahan sawah di Indramayu, Jawa Barat akibat cuaca ekstrem. Pemerintah menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 258 hektare padi berusia dua bulan mengalami puso atau gagal panen. 

Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian sekaligus Ketua Penanggung Jawab Upaya Khusus Swasembada Jawa Barat, Banun Harpini  mengatakan pihaknya telah memeriksa potensi gagal panen di tiga kecamatan. 

"Kami mengecek langsung kondisi lapangan dan menyiapkan langkah antisipasi untuk perkecil dampak cuaca ekstrem yang diperkirakan datang sampai 2,5 bulan mendatang,” kata Banun dalam keterangan resmi, Rabu (1/8).

Sebanyak 6.350 hektare sawah diprediksi bakal gagal panen jika tidak diberikan pengairan. Dia pun meminta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk mengaliri air ke sawah selama 7 hari tanpa gilir giring.

(Baca : Kemarau Panjang, Harga Sapi Impor Bakalan Australia Turun)

Banun juga menugaskan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Kabupaten Indramayu untuk mengawal penyaluran air ke sawah.  Selain itu, pemerintah juga akan bertindak tergas  jika ada oknum pemburu rente yang mencoba mengkomersilkan kelangkaan air.

“Air ini sumber kehidupan petani, tidak boleh ada mafia,” ujar Banun.

Selain Indramayu, Banun juga mengatakan di Majalengka dan Cirebon Jawa Barat juga terdapat sekitar empat desa di wilayah Ciayumajakuning  berpotensi dilanda kekeringan ekstrem pada musim kemarau. 

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...