Ancaman Pencabutan Potongan Bea Masuk Impor AS Tak Berdampak Besar

Rizky Alika
9 Juli 2018, 16:59
Pelabuhan Ekspor
Katadata

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi mengatakan wacana penghapusan potongan bea masuk impor (generalized system of preferences /GSP) oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) tak berpengaruh besar terhadap perdagangan Indonesia. Menurutnya, pemanfaatan GPS hanya memberi keuntungan sekitar US$ 1,8 miliar terhadap total perdagangan Indonesia dan Amerika sebesar US$ 20 miliar.

Amerika tengah mengevaluasi 124 produk ekspor asal Indonesia yang menerima pemotongan bea masuk impor.

"Belum rugi. Kita tetap bisa ekspor tapi harus bayar pajak," kata dia di Kantor Koordinator Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (9/7).

Namun, pemerintah perlu mempersiapkan diri meskipun Indonesia bukan mitra dagang utama Amerika. Selain itu pemerintah perlu membantu pengusaha agar tidak terkena dampak besar.

(Baca : Jokowi Rapatkan Kabinetnya Antisipasi Ancaman Perang Dagang Trump)

Di sisi lain, Sofjan menilai Amerika juga mengambil untung dari Indonesia melalui kegiatan investasinya di dalam negeri. Karenanya, hal itu menurutnya juga patut disampaikan ke AS, sehingga yang harus dilihat AS mestinya tak hanya masalah defisit neraca perdagangan mereka. "Kita harus juga melihat dari investasi Amerika yang ada di sini dan lain lain," ujarnya.

Pemerintah akan menindaklanjuti ancaman perang dagang oleh Amerika Serikat terhadap penerapan tarif ekspor Indonesia. Sofjan mengatakan pemerintah akan mengirimkan tim untuk melakukan negosiasi oleh Kementerian Perdagangan dan Kedutaan Indonesia di Amerika.

(Baca: Soal Ancaman Tarif, Indonesia Siap Lobi AS dan Tempuh Jalur Negosiasi)

"Terutama Kementerian Perdagangan yang akan dibantu lain-lain. Tapi perdagangan dan Departemen Luar Negeri merupkan ujung tombak penyelesaian," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan mengatakan tim negosiator akan melakukan kajian terkait GSP, terutama agar fasilitas yang didapatkan Indonesia bisa tetap dipertahankan.

"Yang berkaitan dengan GSP akan di-review. Kami sudah memutuskan akan kirim tim yang akan berangkat pada akhir Juli," kata Oke.

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan evaluasi produk yang dilakukan AS dilakukan karena perdagangan AS dengan Indonesia mengalami defisit. Dia pun menghimbau pelaku industri untuk melakukan antisipasi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...