Awal Puasa, Harga Pangan Melonjak

Michael Reily
16 Mei 2018, 23:54
Pasar Inflasi
Arief Kamaludin | KATADATA
Pedagang sayur mayur di Kawasan Pasar Rumput, Jakarta, Rabu, (21/01).

Sejumlah harga komoditas pangan terpantau meningkat H-1 menjelang puasa. Kenaikan harga tertinggi,  di antaranya masih berasal dari komoditas bumbu masakan hingga telur dan ayam. 

Berdasarkan hasil penelusuran Katadata, harga bahan pokok di Pasar Klender, Rabu (16/5) harga bahan pokok telah mengalami lonjakan. Adi (23) pedagang  sayuran di pasar itu menyebutkan harga bawang merah saat ini  harganya terpantau masih bertengger di kisaran Rp 40 ribu per kilogram, bawang putih Rp 25 ribu per kilogram, cabai keriting dan cabai rawit merah masing-masing Rp 30 ribu dan Rp 35 ribu per kilogram, minyak goreng Rp 15 ribu per kilogram, dan gula pasir Rp 13 ribu per kilogram.

Sementara itu, rentang harga tertinggi  ada pada ayam yang mencapai Rp 45 ribu hingga Rp 75 ribu per ekor dari yang sebelumnya Rp 35 ribu per  ekor di awal bulan Mei. Pedagang pun mengeluhkan  tingginya harga. “Saya ambilnya sudah mahal jadi harga yang dijual ke konsumen pun mahal,” kata Adi.

(Baca : Satgas Pangan Ingatkan Pengusaha Tak Mainkan Harga saat Ramadan)

Sementara menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 16 Mei 2018 harga rata-rata bahan pokok nasional mengalami peningkatan. Bawang merah ukuran sedang saat ini berada di kisaran Rp 36.150 per kilogram atau harganya naik Rp 800 per kilo gram, cabai rawit merah harganya juga naik Rp 750 per kilogram menjadi Rp 37.350 per kilogram dan bawang putih naik Rp 800 per kilogram menjadi Rp 29.250.

Telur ayam juga demikian, per kilo gram telur ayam masih sekitar Rp 25.800. Sementara untuk gula pasir, kenaikannya tak signifikan yakni hanya sekitar Rp 100 per kilogram menjadi Rp 12.550  per kilogramuntuk kualitas lokal, sementara kualitas premium masih dibanderol Rp 15.550 per kilogram.

Langkah pengendalian harga bahan pokok telah dilakukan pemerintah dengan memangkas rantai pasok dan distribusi. 

(Baca juga: Komisioner Baru KPPU Prioritaskan Penanganan Sektor Pangan)

Pemangkasan rantai pasokan komoditas pangan  salah satunya  telah dilakukan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) binaan Kementerian Pertanian yang  saat ini sudah bisa menjual komoditas hasil panennya langsung ke masyarakat via Toko Tani Indonesia (TTI).

“Potongan rantai distribusi bisa menyebabkan harga lebih murah,” kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di Pasar Klender, Jakarta, Rabu (15/6).

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...