Tertekan Persaingan, Laba Bersih Divisi Otomotif Astra Turun 3%

Image title
Oleh Ekarina
27 Februari 2018, 21:23
Astra
Arief Kamaludin | Katadata
Laba bersih divisi otomotif Astra pada 2017 mencapai Rp 8,9 triliun atau merosot 3% dibandingkan tahun sebelumnya.


Persaingan industri otomotif dan pelemahan daya beli ditengarai sebagai penyebab tertekannya kinerja grup otomotif PT Astra International Tbk (ASII) pada tahun lalu. Penurunan volume penjualan kendaraan disertai dengan meningkatnya beban menyebabkan laba bersih divisi otomotif Astra pada 2017 mencapai Rp 8,9 triliun atau merosot 3% dibandingkan tahun sebelumnya.

Kendati bisnis komponen otomotif  mampu membukukan kenaikan laba bersih 32% menjadi Rp551 miliar yang disebabkan oleh kenaikan pendapatan dari meningkatnya kinerja replacement market dan penjualan ekspor nyatanya juga belum mampu mengimbangi penurunan penjualan kendaraan.

Advertisement

Dari keterangan resmi yang dipubliksikan perseroan, Selasa (26/2) menyebutkan sepanjang tahun lalu Astra masih menghadapi kondisi yang menantang di sektor otomotif. Pelemahan daya beli dan penjualan kendaraan nasional yang hanya mampu bergerak tipis di kisaran 1,1 juta unit menyebabkan persaingan antara produsen kendaraan menjadi kian ketat hingga perang diskon pun tak terhindarkan.

(Baca : Astra Umumkan Investasi US$ 150 Juta untuk Go-Jek) 

Akibat kondisi tersebut, penjualan kendaraan roda empat Astra turun 2% menjadi 579.000 unit dengan penurunan pangsa pasar sebesar 100 basis poin (bps) menjadi 54% dari yang sebelumnya sebesar 55%. Strategi peluncuran 11 model baru dan 11 model revamped belum mampu berkontrubusi signifikan terhadap peningkatan penjualan kendaraan perseroan.

Sedangkan untuk kendaraan roda dua Astra lewat PT Astra Honda Motor (AHM) bernasib lebih baik, dimana volume penjualan kendaran  mencapai 4,4 juta unit dengan peningkatan pangsa pasar menjadi 75% dari sebelumnya 74%, kendati pasar sepeda motor dalam negeri turun 1% menjadi 5,9 juta unit.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menilai persaingan di pasar otomotif akan terus meningkat ke depan. “Setelah mencetak kinerja keseluruhan yang baik pada tahun 2017, Grup Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat," ujar Prijono.

Secara keseluruhan, Astra mencatat kenaikan pendapatan bersih sebesar 14% pada 2017 menjadi Rp 206 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 181 triliun. Kenaikan pendapatan terjadi hampir di seluruh lini bisnis perusahaan.

(Baca juga: "Jalan Belakang" Temasek Mencengkeram Ekonomi Digital Indonesia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement