Harga dan Mutu, Alasan Pelaku Industri Memilih Jagung Impor

Michael Reily
9 Februari 2018, 19:34
Jagung
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Petani memanen jagung di Kaliwungu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (18/12). Kementerian Pertanian memastikan mulai 2017 pemerintah sudah menutup impor jagung, khususnya untuk kebutuhan baku industri pakan ternak, karena sudah tercukupi dari produ

Faktor harga jual lebih ekonomis serta mutu jagung yang memenuhi standar pabrik menjadi alasan jagung impor lebih disukai pengusaha dan pelaku industri dibanding jagung lokal. Hal tersebut sejalan dengan upaya Kementerian Perdagangan yang membuka keran impor jagung industri sebesar 171.660 ton.

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman menyatakan industri pengolahan makanan membutuhkan pasokan jagung sebagai bahan baku. Meski demikian, jagung yang diperlukan harus memiliki jenis dan kadar tertentu yang sesuai dengan jenis produk makanan yang diproduksi.

Advertisement

“Produk jagung puff misalnya, perlu kadar pati yang tinggi,” kata Adhi kepada Katadata, Kamis (8/2).

(Baca : Kerap Diprotes Soal Impor Jagung, Ini Jawaban Kemendag)

Meski demikian,  jenis jagung saja tak cukup. Menurutnya, industri memerlukan ketersediaan bahan baku jagung yang stabil dan berkelanjutan khususnya dalam perhitungan waktu , jumlah, mutu serta memiliki daya saing dalam rantai pasok global.  Sehingga, produknya memiliki nilai tambah hingga mampu menembus pasar ekspor serta meningkatkan lapangan kerja.

Sedangkan untuk faktor harga, Adhi pun membenarkan impor dinilai lebih ekonomis dibandingkan dengan jagung lokal. “Terlebih, sebagian memang impor untuk kebutuhan industri pangan,” ujarnya.

Guru Besar Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa kepada Katadata juga mengungkapkan harga jagung impor hampir separuh lebih murah dibanding harga jagung lokal.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement