Kementan Evaluasi Anomali Lonjakan Harga Beras dan Ayam

Rizky Alika
22 April 2020, 15:50
Kementan Evaluasi Lonjakan Harga Beras & Ayam Meski Produksinya Naik.
ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww.
Sejumlah pekerja memanen padi di area persawahan Desa Hutabohu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (24/3/2020). Harga beras mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir, kementan bakal lakukan evaluasi.

Kementerian Pertanian (Kementan) akan mengevaluasi harga sejumlah komoditas pangan yang melonjak, kendati produksinya dinilai mencukupi. Beberapa komoditas pangan yang akan dievaluasi itu seperti beras, bawang merah dan ayam. 

Sekjen Kementan Momon Rusmono mengatakan, harga ketiga komoditas pangan itu tengah meningkat meski produksi terus berjalan.

Momon mencatat, harga bawang merah di sentra produksi seperti Brebes sekitar Rp 26 ribu. Sedangkan, di pasar retail Jakarta, bawang merah dijual seharga Rp 52 ribu.

(Baca: Bingung Harga Beras Naik saat Gabah Turun, Jokowi: Ini Ada Masalah)

Untuk komoditas beras, saat ini memasuki masa panen raya. Kementan memprediksi, produksi beras pada April-Mei akan mencapai 11-12 juta ton. Namun, harga beras justru ikut merangkak naik.

"Artinya kebutuhan ada, produksi ada, tapi kenapa harga naik? Ini ada sesuatu yang salah," kata Momon dalam Focus Group Discussion secara virtual, Rabu (22/4).

Demikian juga dengan harga ayam, yang mana di tingkat peternak harganya Rp 10 ribu per kilogram. Sedangkan harga ayam karkas (ayam potong) mencapai Rp 30 ribu per kilogram. 

Terkait kodisi tersebut, Kementan menyatakan bakal menjaga stabilitas harga dengan memastikan keseimbangan pasokan dan permintaan. Momon juga meminta para petani milenial dan start- up untuk ikut serta dalam menjaga stabilitas harga.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...