Antisipasi Defisit, SKK Migas Andalkan 3 Proyek Gas

Image title
26 Mei 2020, 18:49
Antisipasi Defisit, SKK Migas Andalkan 3 Proyek Gas.
ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Petugas berkomunikasi saat memeriksa Rig (alat pengebor) elektrik D-1500E di Daerah operasi pengeboran sumur JST-A2 Pertamina EP Asset 3 di Subang, Jawa Barat. SKK Migas andalkan tiga proyek antisipasi defiist gas pada 2023.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan telah menyiapkan skenario guna mengantisipasi defisit cadangan gas pada  2023. Prediksi defisit tersebut tertuang dalam buku Neraca Gas Nasional periode 2020-2030.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno menjelaskan, guna menopang kebutuhan gas di dalam negeri, tiga proyek gas diharapkan dapat beroperasi (on stream) sebelum 2023.

(Baca: Eksplorasi Migas Minim, Indonesia Terancam Defisit Gas 2023)

Adapun ketiga proyek tersebut yakni Lapangan Merakes yang dikelola oleh Eni East Sepinggan Ltd, Tangguh Train 3 yang dikelola oleh BP Indonesia dan Jambaran Tiung Biru atau JTB yang dikelola Pertamina EP Cepu.

"Semoga produksi gas ke depan dari Proyek JTB, Merakes, dan Tangguh Train 3 bisa menopang kebutuhan gas dimasa mendatang," kata Julius kepada katadata.co.id, Selasa (26/5).

Meski demikian, pandemi corona telah menyebabkan jadwal operasi ketiga proyek tersebut mundur. Misalnya, seperti proyek Merakes yang awalnya ditargetkan dapat on stream pada tahun ini, diramal mundur hingga tahun depan.

Pengerjaan proyek Lapangan Merakes berpotensi terganggu, karena terjadi proses demobilisasi para pekerja di lapangan. Selain itu, aktivitas pengeboran juga sementara tertunda seiring adanya pembatasan perjalanan pekerja ekspatriat akibat pandemi virus corona.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...